1. Latar belakang
Rutgers WPF Indonesia, Plan International Indonesia dan Aliansi Remaja Independen (ARI) berkolaborasi dalam sebuah aliansi untuk mencegah dan mengurangi perkawinan anak, kehamilan remaja dan praktik berbahaya terhadap kesehatan reproduksi perempuan melalui Program Yes I Do (YID). Program YID dilaksanakan di 12 desa di Kabupaten Sukabumi, Rembang dan Lombok Barat. Program ini diharapkan dapat mendorong perubahan perspektif dan sikap masyarakat untuk mencegah perkawinan anak, kehamilan remaja dan praktik berbahaya terhadap kesehatan reproduksi perempuan di desanya. Hasil baseline di wilayah Sukabumi dan Lombok Barat menunjukkan tingkat penerimaan yang masih tinggi oleh kelompok masyarakat terhadap perkawinan anak dengan beberapa alasan seperti menghindari zina, faktor ekonomi, dll. Rutgers WPF Indonesia, Plan International Indonesia dan Aliansi Remaja Independen (ARI) berkolaborasi dalam sebuah aliansi untuk mengakhiri perkawinan anak, kehamilan remaja dan praktik berbahaya terhadap kesehatan reproduksi perempuan melalui Program Yes I Do (YID). Sejak awal 2017, mitra lokal aliansi Yes I Do telah menjalankan diskusi komunitas di 12 desa intervensi. Pada praktiknya, Modul Pencegahan Perkawinan Anak untuk fasilitator diskusi komunitas orangtua dan remaja, memerlukan beberapa jenis alat bantu yang menunjang proses pembelajaran. . Alat-alat ini akan di distribusikan ke tiga lembaga mitra yakni PKBI Sukabumi, PKBI Rembang dan PKBI Lombok Barat selaku fasilitator diskusi komunitas. Sebagai bentuk apresiasi, setiap peserta yang berhasil menyelesaikan seluruh tahapan diskusi komunitas akan mendapatkan merchandise sehingga menumbuhkan semangat peserta diskusi komunitas untuk mengkampanyekan pencegahan perkawinan anak. Terkait dengan kebutuhan alat bantu penunjang Modul Pencegahan Perkawinan Anak dan merchandise untuk mengampanyekan pencegahan perkawinan anak, kehamilan remaja dan praktik berbahaya terhadap kesehatan reproduksi perempuan, Rutgers WPF Indonesia membutuhkan konsultan untuk merancang konsep dan desain materi tersebut.
2. Tujuan
- Mengembangkan alat penunjang pembelajaran modul pencegahan perkawinan anak yang sesuai pada target peserta diskusi komunitas.
- Meningkatkan pemahaman peserta diskusi komunitas terhadap topik-topik yang terdapat di dalam modul.
- Meningkatkan minat peserta diskusi komunitas untuk mempelajari materi modul diskusi komunitas.
3. Keluaran
a. Alat bantu belajar penunjang modul Pencegahan Perkawinan Anak yang sesuai dengan kebutuhan materi/sesi di dalam modul.
b. Merchandise untuk peserta diskusi komunitas |
4. Tugas Utama Konsultan
- Berkoordinasi dengan tim program dan komunikasi Rutgers WPF Indonesia untuk mengembangkan ide kreatif alat bantu belajar dan merchandise.
- Membuat konten dan desain alat bantu belajar Modul Pencegahan Perkawinan Anak.
- Mengembangkan konsep dan desain merchandise peserta diskusi komunitas.
5. Kualifikasi
- Konsultan dapat berasal dari individu atau tim (organisasi/perusahaan).
- Memiliki pengalaman minimum 3 tahun dalam mengembangkan dan memproduksi alat bantu belajar untuk isu kesehatan reproduksi, gender dan seksualitas. (Ditampilkan dalam portofolio konsultan)
- Memiliki pengalaman minimum 3 tahun terlibat dalam pengembangan modul dan/atau materi edukasi untuk isu kesehatan reproduksi, gender dan seksualitas.
- Memiliki pengalaman minimum 3 tahun dalam mengimplementasikan kampanye terkait isu kesehatan reproduksi, gender dan seksualitas.
- Memahami isu dan konteks terkait pencegahan perkawinan anak, kehamilan remaja, dan praktik berbahaya terhadap kesehatan reproduksi perempuan.
- Mampu bekerja dalam tim secara profesional.
6. Durasi
Durasi kerja maksimum 30 hari terhitung sejak 20 Oktober 2017.