Hai SobatASK! Pelecehan seksual adalah hal serius yang bisa menimpa siapa saja. Ketika kita mendengar ada teman atau orang terdekat yang menjadi korban, reaksi dan kata-kata kita sangat penting untuk mendukung mereka. Sayangnya, sering kali kita secara tidak sadar bisa mengatakan hal-hal yang justru menyakiti atau menyalahkan korban. Nah, berikut ini adalah beberapa hal yang nggak boleh kamu katakan atau lakukan ketika mendengar kasus pelecehan seksual. Yuk, simak baik-baik!
Ucapan Menyalahkan dan Menyudutkan Korban
Kadang, kita tanpa sengaja bisa menyalahkan korban dengan pertanyaan atau komentar yang tidak sensitif. Misalnya:
“Kamu kurang hati-hati pasti.”
“Pakaianmu kayak gitu sih!”
“Kenapa kamu pergi ke tempat itu?”
“Apa yang kamu lakukan di sana?”
“Kenapa kamu tidak berteriak atau melawan?”
Duh, bayangkan, sudah jatuh, masih harus tertimpa tangga. Udah jadi korban, eh, harus jadi orang yang dipersalahkan juga. Pasti rasanya sedih banget, yah!
Ucapan Meremehkan atau Meminimalkan Kejadian
Menganggap remeh pengalaman korban bisa sangat menyakitkan dan mengurangi kepercayaan diri mereka. Hindari mengatakan hal-hal seperti:
-” hal yang seperti itu biasa terjadi, kok”
-”Itu tidak seburuk yang dialami oleh orang lain”
– “laki-laki nggak mungkin dilecehkan!”
-”Maafkan saja, demi nama baik”
Setiap pengalaman pelecehan seksual adalah serius dan berdampak pada korban, jadi penting untuk tidak meremehkannya.
Mempertanyakan Kejujuran Korban
Menghadapi pelecehan seksual sudah cukup sulit, dan mempertanyakan kejujuran korban hanya akan memperburuk keadaan. Jangan pernah mengatakan:
– “Masa sih, si X kan orang baik?”
– “Kenapa kamu tidak melaporkannya segera?”
– “Bisa jadi kamu hanya salah paham, kalian kan berteman.”
Komentar seperti ini bisa membuat korban merasa tidak dipercaya dan enggan untuk berbicara lebih lanjut tentang apa yang mereka alami.
- Memberikan Nasihat yang Tidak Diminta
Kadang, niat kita untuk membantu justru bisa terasa seperti menyalahkan korban jika tidak disampaikan dengan hati-hati di waktu yang tepat. Jadi, hindari memberi nasihat yang tidak diminta seperti:
– “Kamu harusnya sudah lebih berhati-hati.”
– “Kamu seharusnya melawan.”
– ”Lain kali nggak usah pulang larut malam”
Nasihat semacam ini bisa membuat korban merasa bahwa mereka bertanggung jawab atas apa yang terjadi, padahal yang kesalahan adalah tanggung jawab pelaku!
Nah, itu dia SobatASK, ucapan-ucapan tersebut dapat menyakiti dan membuat korban merasa lebih tertekan. Jadi, hindari yah respon dengan intensi serupa!
Sebaliknya nih, yang bisa kita lakukan adalah memberikan dukungan dan empati tanpa menghakimi. Dengarkan cerita mereka dengan penuh perhatian, berikan dukungan emosional, dan bantu mereka mencari bantuan profesional jika diperlukan.
Ingatlah, kata-kata kita punya kekuatan besar untuk membantu proses pemulihan korban, jadilah pribadi yang aman untuk mereka berbagi yah! Stay supportive and empathetic!