SobatASK, pernahkah kamu memperhatikan bentuk dan ukuran payudaramu?
Saat bercermin, kamu mungkin menyadari bahwa ukuran payudara kanan dan kiri berbeda. Kondisi ini bisa bikin SobatASK bertanya-tanya, “Payudaraku normal nggak, yah?”
Kabar baiknya, dari sisi medis, perbedaan ukuran payudara dianggap sebagai hal yang wajar kok, selama perbedaannya tidak terlalu signifikan.
Gimana sih penjelasannya?
SobatASK, perlu diketahui bahwa payudara terdiri dari jaringan lemak yang bervariasi antara sisi kanan dan sisi kiri, karena itu kadar lemak dalam tubuh kamu juga mempengaruhi besar-kecilnya ukuran payudara. Selain itu, di dalam payudara ada pula kelenjar susu yang mana volumenya bisa berbeda-beda.
Faktor hormonal juga mempengaruhi ukuran payudara. Saat pubertas, salah satu payudara bisa berkembang lebih cepat daripada yang lain. Hal ini normal, kok. Bahkan, ketika kedua payudara sudah berkembang penuh, perbedaan ukuran masih bisa terlihat.
Contoh lainnya nih saat menstruasi, jaringan payudara berubah dan seringkali terasa lebih penuh dan sensitif saat berovulasi. Pada masa ini, payudara biasanya terlihat lebih besar sebelah karena retensi air dan aliran darah. Setelah siklus selesai, ukuran payudara akan kembali normal. Hayo, kamu pasti pernah merasakannya, bukan?
Tak hanya menstruasi, kehamilan juga mempengaruhi ukuran payudara. Saat hamil, ukuran payudara bisa jadi tidak sama loh, SobatASK, ukuran salah satu payudara bisa jadi lebih besar dan posisinya tidak seimbang. Nah, ini disebabkan oleh perubahan hormon yang terjadi selama masa kehamilan dan kondisi tubuh yang mempersiapkan diri untuk masa menyusui.
Lalu, kapan sih perbedaan ukuran payudara menjadi masalah?
Perbedaan ukuran payudara kanan dan kiri menjadi masalah apabila sangat berbeda jauh. Misalnya, yang disebabkan oleh atypical duct hyperplasia (ADH), yaitu kondisi di mana kelenjar susu tumbuh lebih banyak dari biasanya. ADH bukanlah kanker, tetapi memiliki potensi lebih besar untuk berkembang menjadi kanker.
Jika dipegang, umumnya payudara punya tekstur kenyal. Namun, jika kamu merasakan ada semacam benjolan, ini adalah indikasi dari penyakit loh! SobatASK juga harus waspada apabila perbedaan ukuran ini disertai dengan rasa nyeri berkepanjangan.
Yuk, SADARI!
SobatASK, penting bagi perempuan untuk melakukan Pemeriksaan Payudara Sendiri atau SADARI.
Waktu terbaik bagi kamu untuk melakukan pemeriksaan adalah seminggu setelah menstruasi berakhir. Pemeriksaan pada masa menstruasi kurang disarankan yah karena kadar hormon di tubuhmu sedang berfluktuasi, menyebabkan perubahan pada tubuh, termasuk payudara yang menjadi lebih kencang.
Ada beberapa cara nih untuk melakukan SADARI. Kamu bisa melakukannya di depan cermin, saat mandi, atau berbaring.
Lakukan perabaan payudara mengikuti arah jarum jam dengan gerakan melingkar. Setelah mencapai satu lingkaran, geser jari dan mulai lagi hingga seluruh permukaan payudara terjamah, termasuk putingnya. Gunakan jari untuk menekan bagian demi bagian dengan lembut. Periksa juga area sekitar ketiak. Dengan gerakan tersebut cobalah untuk mendeteksi apakah ada benjolan, rasa nyeri, atau cairan yang keluar dari puting.
SobatASK, sekarang kamu sudah paham nih kondisi perbedaan ukuran payudara itu normal. Tetaplah waspada jika ada perubahan yang mencurigakan dengan rutin melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Jangan ragu untuk berbagi atau berkonsultasi dengan tenaga kesehatan jika ada yang perlu ditanyakan. Yuk, mulai sekarang lebih peduli dan perhatian pada kesehatan reproduksi kita!
