Siapa sih yang bisa tenang kalau tiap kali kumpul keluarga, pertanyaan yang didengar cuma “Kapan nikah?”. Kuliah baru lulus, trus baru mulai menikmati pekerjaan baru, tapi udah ditanya-tanya kapan nikah.
Urusan menikah seharusnya menjadi keputusan bersama antara pasangan, bukannya pihak orang tua atau keluarga yang menentukan. Sayangnya, tuntutan untuk menikah muda terutama dari orang tua masih kerap terjadi.
Kalau kamu juga kerap dicecar berbagai pertanyaan seputar kapan akan menikah sementara kamu belum siap, begini cara menyampaikannya ke orang tua. Siapkan mental, ya!
- Dengarkan dulu perspektif orang tuamu tentang pernikahan
Ajak orang tuamu untuk berdiskusi tentang apa yang menjadi harapan mereka dengan menyuruhmu cepat-cepat menikah. Dengarkan sudut pandang mereka. Meskipun mungkin ada banyak argumen yang kamu enggak setuju, jangan bantah dulu. Sabar, ada saatnya kamu berpendapat. Sekarang, dengarkan dan pahami dulu apa maunya orang tuamu.
- Utarakan alasanmu belum siap menikah dengan gamblang
Setelah selesai mendengarkan, kini saatnya kamu mengutarakan pendapatmu. Jelaskan alasan kenapa kamu belum siap untuk menikah, apakah karena ingin melanjutkan kuliah, ingin punya pekerjaan yang mapan, atau sesederhana karena secara mental memang belum siap aja.
Sebaiknya, alasan ini sudah kamu pikirkan dulu matang-matang sehingga bisa memberikan pemahaman yang baik bagi orang tuamu. Jangan malu untuk membicarakan hal ini dari hati ke hati dengan mereka, ya.
- Ceritakan apa yang selama ini jadi kekhawatiranmu
Bisa jadi kamu justru jadi kepikiran bahkan stres lantaran sering ditodong pertanyaan kapan nikah oleh orang tuamu. Apalagi jika sudah di tahap pemaksaan untuk menikah, atau dijodohkan. Ceritakan kekhawatiranmu ini sekaligus risiko yang mungkin terjadi.
Mulai dari ketidak-cocokan dengan pasangan (jika dijodohkan) yang baru dirasakan setelah menikah dan merasa belum siap berkeluarga sehingga berpotensi menimbulkan pertengkaran. Dengan begitu, harapannya orang tuamu bisa memahami kondisi kamu yang sebenarnya.
- Beri tahu orang tua tentang rencanamu
Orang tua akan lebih tenang jika anaknya tahu apa yang akan dilakukan alias enggak yang, “lihat nanti gimana deh”. Kalau kamu punya rencana-rencana yang masih ingin kamu lakukan, ceritakan aja. Jangan pernah bosan memberitahu orang tuamu tentang ini. Jelaskan bahwa prioritasmu saat ini adalah ingin mewujudkan rencana-rencanamu dan mengeksplorasi banyak hal, bukan menikah.
- Berdiskusilah dengan situasi hangat, tapi tetap tegas
Apapun yang terjadi dan bagaimanapun respons orang tuamu, jangan menyerah. Berempatilah, tapi tetap tegas. Tegaskan bahwa menikah belum atau bukan prioritasmu saat ini. Ingat, tetap jaga nada bicaramu supaya enggak melukai perasaan mereka.
Orang tua manapun ingin yang terbaik untuk anaknya dan kadang nggak menyadari risiko yang bisa terjadi jika memaksamu menikah buru-buru. Bicara dari hati ke hati dengan orang tua bisa jadi cara jitu. Semoga berhasil, ya!