Bagikan Artikel ini
SobatASK - Yayasan Gemilang Sehat Indonesia

Kamu Gak Sendirian!

Perkawinan anak Trend di Kalangan Influencer, Bagaimana Menyikapinya?

Pernah dengar nggak, tentang beberapa influencer yang menikah di usia muda? Fenomena ini memang bikin gempar media sosial dan bikin kita bertanya-tanya “kok mereka memutuskan menikah cepat banget, sih?” Buat sebagian orang, ini dianggap sebagai ‘goals’ atau bahkan inspirasi, tapi ada banyak hal penting yang perlu kita pikirkan sebelum ikut-ikutan.

 

Media sosial beberapa kali diramaikan dengan kisah influencer yang menikah di usia muda. Banyak dari mereka menampilkan kehidupan pernikahan yang tampak serba manis, mulai dari pesta pernikahan yang indah hingga momen-momen romantis dengan pasangan yang bagaikan hidup di negeri dongeng. Di balik layar, konten seperti ini sering mengundang perhatian jutaan pengikut dan membuat banyak remaja melihat perkawinan sebagai impian. Influencer pun memiliki kekuatan untuk mempengaruhi opini publik, sehingga tanpa sadar mereka bisa mengglorifikasi perkawinan anak, seolah-olah itulah langkah yang harus diambil demi kebahagiaan.

 

Tentunya, romantisme perkawinan anak mengabaikan risiko yang lebih besar yang tidak terlihat di layar kaca, seperti putus sekolah, ketergantungan ekonomi, hingga masalah kesehatan fisik dan mental yang lebih serius. Tidak semua cerita tentang perkawinan anak manis, dan banyak anak-anak yang kehilangan masa muda dan memikul tanggung jawab rumah tangga yang berat. Sayangnya, banyak remaja yang tidak sadar akan konsekuensi ini karena terpikat dengan gambaran “sempurna” yang dibagikan di media sosial.

 

Bagaimana kita menyikapi fenomena tersebut?

 

Pertama, jadilah remaja yang kritis. Kamu harus selalu mencermati tayangan di sosial media. Apa yang kita lihat di media sosial sering kali hanyalah bagian kecil dari kenyataan. Perkawinan tidak hanya momen romantis yang kamu lihat di sosial media Sang Influencer. Edukasi dirimu dengan informasi bahaya perkawinan anak, carilah penelitian yang menunjukan fakta dampak negatif dari penelitian ini. Penting untuk diingat bahwa di masa remaja kamu masih harus mencari jati dirimu, mengenal minat dan bakatmu, prestasi dan cita-cita apa yang ingin kamu capai di masa depan. Dunia ini begitu luas, masih banyak yang harus kamu jelajahi. Jangan sampai masa remaja kamu terhenti karena perkawinan anak.

 

Kemudian, jika ada teman yang turut terinspirasi kisah Sang Influencer, kamu bisa memberikan edukasi.  Mulailah dengan berdiskusi secara terbuka, misalnya dengan bertanya, atau “Menurut kamu, dengan kondisi kehidupanmu yang sekarang, apakah tantangan yang mungkin dihadapi setelah menikah?” Pertanyaan seperti ini bisa membuka diskusi yang sehat dan membantu temanmu melihat sisi lain dari fenomena ini, Selain itu, kamu bisa berbagi informasi yang menunjukkan realita perkawinan anak secara seimbang. Jelaskan bahwa, di luar media sosial Sang Influencer, perkawinan anak justru merenggut hak-hak anak.

 

Selain teman, jika ada orang tua di sekitar kita yang mendukung fenomena perkawinan anak, kita perlu mendekati mereka dengan penuh empati dan pemahaman, karena sering kali dukungan mereka didasarkan pada tradisi, nilai budaya, atau kekhawatiran terkait masa depan anak. Sebab itu, kamu bisa menunjukan usaha-usaha kamu untuk selalu berprestasi di sekolah dan berbagai kegiatan positif  yang kamu ikuti seperti forum anak atau remaja. Kamu juga bisa mulai mendiskusikan rencana yang kamu buat untuk meraih cita-cita.

 

Nah, itu dia SobatASK!

 

Penting banget nih bersikap bijak dalam memilih influencer yang dijadikan panutan. Ingat,   tidak semua yang terlihat menarik di media sosial benar-benar layak untuk diikuti. Cobalah memilih influencer yang memberikan edukasi, berbagi informasi bermanfaat, atau menginspirasi dengan cara yang positif, baik itu dalam kesehatan mental, pendidikan, maupun pengembangan diri.  Dengan begitu, kamu bisa mendapatkan manfaat yang lebih besar dan termotivasi untuk mencapai tujuan hidupmu dengan cara yang sehat dan bijaksana.

Ingin Mendapatkan Kabar Terbaru dari Kami?

Berlangganan Nawala Yayasan Gemilang Sehat Indonesia

Artikel SobatASK Lainnya

Jelajahi berbagai informasi seputar kesehatan seksual dan reproduksi remaja dari sumber yang terpercaya.

Kamu Gak Sendirian!
Logo Yayasan Gemilang Sehat Indonesia - Full White

Yayasan Gemilang Sehat Indonesia (YGSI) merupakan lembaga non-profit atau NGO yang bekerja di Indonesia sejak 1997 untuk isu Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR), serta pencegahan Kekerasan Berbasis Gender dan Seksual (KBGS). Kami percaya bahwa seksualitas dan kesehatan reproduksi manusia harus dilihat secara positif tanpa menghakimi dan bebas dari kekerasan.

Keranjang
  • Tidak ada produk di keranjang.