SobatASK, pernah dengar tentang penyakit sifilis atau yang sering disebut juga raja singa?
Nah, buat yang belum tau, yuk kita pelajari!
Apa Itu Sifilis (Raja Singa)?
Sifilis adalah salah satu infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh bakteri bernama Treponema pallidum. Sifilis biasanya dimulai dengan luka yang tidak nyeri, yang bisa muncul di area alat kelamin, rektum, atau mulut. Kamu perlu berhati-hati karena penyakit ini seringkali menyebar melalui kontak seksual langsung dengan luka yang terinfeksi.
SobatASK, setelah infeksi awal, bakteri penyebab sifilis bisa bertahan dalam tubuh tanpa menimbulkan gejala apa pun selama bertahun-tahun. Tapi jangan salah loh, infeksinya bisa aktif kembali sewaktu-waktu. Kabar baiknya, jika didiagnosis dengan cepat, sifilis bisa disembuhkan dengan pemberian antibiotik. Namun, tanpa pengobatan yang tepat, penyakit ini bisa menyebabkan kerusakan serius pada jantung, otak, atau organ lain, bahkan bisa mengancam nyawa.
Dari mana sifilis bisa menyebar?
Sebelumnya sudah disebutkan, ada bakteri bernama Treponema pallidum. Cara paling umum penyebarannya adalah melalui kontak langsung dengan luka orang yang terinfeksi selama aktivitas seksual. Bakteri ini masuk ke dalam tubuh melalui luka kecil atau lecet pada kulit atau selaput lendir.
Penyakit ini menular terutama selama tahap primer dan sekunder, dan kadang-kadang pada awal periode laten. Meskipun lebih jarang, sifilis juga dapat menyebar melalui kontak langsung dengan lesi aktif, seperti saat berciuman. Tidak hanya itu, penyakit ini juga bisa ditularkan dari ibu ke bayi selama kehamilan atau persalinan atau menyusui.
Nah supaya lebih jelas, yuk kita kenali gejala sifilis!
SobatASK, Sifilis berkembang dalam tubuh seseorang secara bertahap, sehingga gejalanya bervariasi.
Sifilis Primer
Gejala pada kondisi primer biasanya muncul sebagai luka dalam 10 hingga 90 hari setelah bakteri masuk ke dalam tubuh. Penyembuhannya membutuhkan waktu sekitar 3 hingga 6 minggu.
Sifilis Sekunder
Jenis sifilis sekunder dapat terjadi beberapa minggu setelah luka awal menghilang, ditandai dengan ruam yang muncul di berbagai bagian tubuh, terutama di telapak tangan dan kaki. Selain itu, gejala lain yang biasanya dialami termasuk gejala flu dan demam, rasa lelah, sakit kepala, hingga nyeri pada persendian. Diperlukan penanganan yang tepat untuk mencegah infeksi berkembang ke tahap berikutnya.
Sifilis Laten
Sifilis pada tahapan sebelumnya yang nggak ditangani, bisa masuk ke fase laten. Kondisi ini terjadi tanpa gejala, tapi dalam 12 bulan pertama, infeksi masih bisa menular.
Sifilis Tersier
SobatASK, ini merupakan jenis yang paling berbahaya loh. Sekitar 30-40% pengidap sifilis yang nggak mendapatkan penanganan, berpeluang mengalami komplikasi sampai tahap tersier.
Jenis tersier memiliki dampak terhadap mata, jantung, otak, pembuluh darah, tulang, persendian, dan juga hati.
Kongenital
SobatASK, Kalau seorang ibu hamil mengidap sifilis, janinnya juga bisa tertular. Infeksi ini bisa menyebar ke janin selama kehamilan. Jadi, untuk mengurangi risiko ini, Ibu hamil harus sudah mendapat penanganan infeksi sebelum kehamilan mencapai 4 bulan.
Kalau penanganannya terlambat, ibu hamil bisa mengalami komplikasi serius. Komplikasi ini bisa berupa bayi lahir prematur, keguguran, bayi lahir dengan sifilis, atau bahkan kehilangan nyawa bayi setelah lahir.
Sifilis bisa sembuh nggak, yah?
Jawabannya adalah BISA, dengan pengobatan medis yang tepat. Setelah seseorang sembuh dari sifilis, penyakit ini tidak bisa kembali atau kambuh dengan sendirinya. Namun, penting untuk diingat bahwa seseorang dapat terinfeksi kembali jika memiliki kontak dengan luka sifilis dari orang lain. Jadi, selalu penting untuk menjaga kesehatan dan keamanan saat berhubungan seksual.
Setelah mengetahui fakta tentang sifilis, ada juga nih mitos penyebaran sifilis yang perlu diluruskan: sifilis tidak bisa menyebar melalui penggunaan toilet, bak mandi, pakaian atau peralatan makan yang sama, gagang pintu, kolam renang, atau bak air panas. Jadi, SobatASK nggak perlu khawatir tertular sifilis dari aktivitas sehari-hari seperti itu.
SobatASK, setelah mengetahui lebih banyak tentang sifilis, penting bagi kita semua untuk lebih peduli dan belajar tentang kesehatan seksual dan reproduksi. Sifilis adalah penyakit yang serius, namun dapat dicegah dan diobati jika kita lebih berhati-hati dan menjaga diri.
Ingat, menjaga perilaku seksual yang aman dan sehat sangatlah penting. Jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter jika merasa ada yang tidak beres dengan kesehatanmu. Yuk, kita semua saling menjaga kesehatan reproduksi dan seksual, demi masa depan yang lebih sehat dan lebih baik!
