Advokasi untuk pemenuhan HKSR dan penghapusan KBGS sesungguhnya sudah lama berlangsung di Indonesia. Cerita-cerita pengalamannya merupakan bahan belajar berharga bagi pegiat-pegiat advokasi untuk berbagai isu termasuk penegakan hak asasi manusia, demokrasi, kesetaraan dan keadilan, serta keberagaman di masa mendatang.
Pengalaman-pengalaman mereka bisa sangat teknis juga praktis. Bahkan saking dianggap terlalu teknis, banyak kisah yang telah mereka alami luput dari berbagai dokumentasi baik dalam kertas-kertas kebijakan maupun laporan-laporan tahunan yang memang ditujukan untuk proses advokasi maupun keperluan administrasi para pegiat secara kelembagaan.
Pengalaman advokasi yang mengisahkan berbagai hal praktis-tapi-tidak-terlalu-teknis inilah yang buku penulis buku ‘Belajar Advokasi’ berusaha lekatkan dengan konteks persoalan akibat pengabaian negara terhadap pemenuhan hak-hak atas kesehatan seksual dan reproduksi warga dan korban kekerasan seksual di negara ini. Kisarannya mulai dari sikap masyarakat, respons penutur kisah, hingga seperti apa persoalannya sekarang.