Kamu mungkin pernah dengar istilah ‘transgender’. Tapi, apakah kamu tahu kalau ada kebalikannya?
Bagi yang belum paham, transgender mengacu pada seseorang yang identitas gendernya enggak sesuai dengan alat kelaminnya. Contohnya teman-teman waria (seseorang yang lahir dengan alat kelamin laki-laki, tapi lebih merasa dirinya perempuan) dan teman-teman priawan (seseorang yang lahir dengan alat kelamin perempuan, tapi merasa dirinya laki-laki). Baca artikel ini untuk lebih jelas: Trans dan Cis: Apa Bedanya?
Nah, transgender tentu punya kebalikannya. Orang-orang yang identitas gendernya sesuai dengan alat kelaminnya: yaitu teman-teman cisgender. Entah disadari atau enggak, mereka punya banyak keuntungan besar (privileges) bila dibandingkan dengan teman-teman transgender.
1. Mereka bisa berbaur.
Seseorang yang cisgender tidak akan terlihat mencolok. Karena penampilannya dianggap “biasa-biasa saja”, ia tidak perlu takut dilihat secara aneh oleh orang dalam kehidupannya sehari-hari. Cisgender bisa jalan-jalan, nongkrong bareng teman-teman, dan melakukan aktivitas sehari-hari tanpa takut diusik oleh orang lain. Bandingkan dengan seorang trans yang akan dipelototi ke mana pun ia pergi dan tidak bisa hidup santai.
2. Mereka enggak dianggap “aneh” atau “menyimpang”.
Pernahkah kamu menggunakan kata ‘normal’ untuk menggambarkan seseorang yang heteroseksual dan cisgender? Atau bilang bahwa seseorang yang homoseksual itu ‘belok’? Walau istilah-istilah ini terkesan lebih sopan, secara halus istilah tersebut menempatkan seseorang yang bukan cisgender sebagai seseorang yang aneh atau menyimpang. Seseorang yang cisgender bisa hidup nyaman tanpa harus takut dianggap aneh atau enggak normal.
3. Mereka enggak dijadikan bahan bercandaan.
Sebenarnya, kita semua tahu bahwa teman-teman trans itu ada. Masalahnya, selama ini kita tahu tentang mereka karena mereka sering banget kita jadikan bahan bercandaan. Mulai dari komik di Instagram, acara televisi, sampai siaran radio, biasanya punya karakter yang ditertawakan karena ia transgender. Kita juga sering tertawa terbahak-bahak melihat teman yang ketakutan ketika didekati waria. Nah, cisgender tidak mengalami ini. Tak ada yang menjadikan identitas gender cis sebagai bahan lawakan.
4. Mereka bisa jadi diri sendiri.
Ini ada hubungannya dengan poin pertama. Dalam berbagai aktivitas sehari-hari, cisgender bisa jadi diri sendiri dengan nyaman. Contohnya: banyak trans–terutama waria–enggak bisa mendapatkan pekerjaan layak karena calon kantor mereka sudah keburu takut melihat penampilan atau pembawaan mereka. Inilah alasan kenapa banyak waria yang akhirnya bekerja di jalan sebagai pengamen atau pekerja seks.
5. Mereka enggak harus ditanya semua orang tentang identitasnya.
Kira-kira kamu nyaman atau enggak, kalau semua orang yang kamu temui meminta kamu menjelaskan gimana rasanya jadi heteroseksual? Atau kenapa kamu memutuskan untuk tampil maskulin? Atau, kenapa kamu enggak jadi feminin saja?
Mungkin nggak apa-apa kalau sekali dua kali. Tapi bayangkan jika kamu harus ditanyai itu setiap hari oleh hampir semua orang yang berinteraksi denganmu. Hal ini terjadi pada trans. Mulai dari hal-hal mendasar seperti kenapa mereka berpenampilan begitu sampai urusan pribadi seperti bentuk kelamin mereka, teman-teman trans harus rajin meladeni pertanyaan-pertanyaan enggak penting yang sebetulnya bikin risih.
Hal-hal di atas adalah keuntungan (privileges) yang dimiliki oleh cisgender. Keuntungan-keuntungan ini tentu tidak disadari oleh cisgender karena mereka terbiasa mendapatkannya sejak lahir dan tidak merasa itu hal yang menguntungkan.
Apapun identitas gender kamu, diperlakukan secara enggak adil pasti enggak enak. Keuntungan-keuntungan yang dirasakan oleh teman-teman cisgender harusnya dirasakan juga oleh transgender. Ya iyalah, siapa sih yang enggak mau hidup dengan nyaman, bisa jadi diri sendiri, dan enggak dihakimi hanya karena identitasnya?
Sumber:
itspronouncedmetrosexual.com/2011/11/list-of-cisgender-privileges
Foto:
itspronouncedmetrosexual.com
