“Kangen adalah salah satu penyebab utama susah tidur, begitu juga patah hati” –Raditya Dika (Manusia Setengah Salmon)
Hayoo siapa yang lagi baca artikel ini sambil begadang? Jadi, Sobat Remaja begadang karena patah hati apa karena lagi kangen nih? Atau.. lagi patah hati, trus kangen sama mantan? Hehehe. Jangan sering-sering begadang ya, Sobat Remaja. Memang sih, patah hati akibat putus cinta sering memunculkan perasaan-perasaan gak nyaman yang akhirnya bikin kita susah tidur. Tapi, musti tetep inget untuk jaga kesehatan dengan tidur yang cukup, ya.
Iya, iya… mimin tau kok patah hati emang gak enak. Patah hati bukan cuma akan menyisakan perasaan sedih, marah dan kecewa. Menurut Ronald A. Alexander, pengarang buku Wise Mind, Open Mind: Finding Purpose and Meaning in Times of Crisis, Loss, and Change, orang yang sedang patah hati bisa mengalami dampak buruk terhadap mental, juga fisiknya. Mulai dari munculnya perasaan sedih yang membuat kita menangis tersedu-sedu, kacaunya jadwal tidur, sampai gangguan kesehatan bisa dialami orang yang patah hati. Reaksi orang setelah patah hati juga beda-beda. Ada yang kacau banget setelah patah hati, ada yang keliatannya cuek-cuek aja, ada juga yang sehabis putus cinta, langsung tuh, dapet pacar baru lagi. Banyak macam akibat dan reaksi yang ditimbulkan setelah patah hati. Patah hati emang segitu nano-nanonya.
Kalau bahas patah hati, mimin jadi inget nih sama kisah patah hati salah satu Sobat Remaja. Fika (nama samaran), fresh graduate dari salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Sumatera punya cerita menarik tentang patah hati. Setahun yang lalu, Fika mengalami patah hati akibat putus cinta setelah 2 tahun berpacaran. Pacar Fika waktu itu tiba-tiba memutuskan hubungan tanpa alasan yang jelas. Ini kesekian kalinya Fika ngalamin putus cinta. Tapi, berulangkali putus cinta gak membuat Fika jadi terlatih patah hati. Menurut Fika, patah hati tetep aja patah hati. Sakitnya sama. Nyeseknya juga sama. Duh, yang sabar ya, Fika..
Eits, Sobat Remaja jangan kasian dulu sama Fika, ya. Setahun yang lalu emang masa yang berat untuk Fika. Tapi sekarang, Fika udah berhasil bebas dari patah hatinya. Fika bukan hanya ‘sembuh’ dari rasa sakit hati. Sekarang, Fika jadi jauh lebih dewasa dan bisa mengenal, juga mencintai dirinya lebih baik lagi. Bahkan, dia mengaku gak nyesel loh pernah ngalamin patah hati. Fika justru bersyukur karena sudah dijauhkan dari pasangan yang gak tepat. Wah, mimin salut banget deh sama Fika. Hebat!
Fika memang sempet down setelah putus sama mas mantan pacar. “Yang paling gaenak itu perasaan kosong karena gak ada temen lagi buat cerita dan beraktivitas bareng” Tutur Fika. Untuk mengatasi perasaan kosong itu, Fika mulai menyibukkan diri dengan kegiatan-kegiatan yang bisa bikin ia merasa senang dan lupa akan patah hatinya. Mulai dari menggambar, berkebun, hang out bareng temen-temen, sampai belajar nyetir Fika lakukan supaya bisa ‘keluar’ dari patah hatinya.
Menurut mimin, cara Fika melalui patah hatinya itu keren banget. Walaupun waktu itu Fika merasa kecewa ditinggalkan salah satu orang yang paling disayang, tapi Fika sama sekali gak menyalahkan si mas mantan pacar. Menurut Fika, mereka memang lebih baik pisah. Malah, Fika lebih banyak mengevaluasi diri sendiri, supaya bisa membangun hubungan yang lebih baik lagi kedepaanya. Menurut Fika, segala bentuk perasaan yang diberikan ke orang lain adalah tanggungjawabnya sendiri. Kalau udah siap jatuh cinta, harus berani patah hati juga.
Nah, gimana nih pendapat Sobat Remaja tentang cerita Fika tadi? Sobat Remaja udah di fase menerima masa lalu dan move on kayak Fika belum? Apa masih galau, sedih-sedihan, dan stalking mantan tiap jam? Haduhh. Patah hati dan segala efek sampingnya emang nyebelin banget, ya. Tapi yang pasti, patah hati bukan akhir dari segala-galanya. Banyak cara yang bisa kita lakuin untuk bisa bertahan dan bangkit dari patah hati.
Terus, kita musti ngapain sih, kalo lagi patah hati? Mimin udah rangkum nih langkah-langkah yang bisa diambil Sobat Remaja untuk mengurangi rasa sakit dan gak nyaman akibat patah hati. Kali ini, mimin mau sharing ke kalian tentang strategi coping. Strategi coping adalah proses yang dilakukan untuk menghadapi masalah dan mencari cara untuk mengelola dan mengurasi stress. Menurut Lazarus dan Folkman, strategi coping dibedakan jadi dua jenis, yaitu Problem Focused Coping dan Emotion Focused Coping. Problem Focused coping adalah upaya untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi. Sedangkan Emotion Focused Coping bisa diartikan sebagai upaya untuk mengelola emosi yang bertujuan untuk mengurangi stress. Yuk, kita bahas dua strategi ini.
Menyelesaikan masalah-masalah
Menyelesaikan masalah? Maksudnya gimana sih miin?
Gini-gini, mimin jelasin. Misalnya Sobat Remaja baru aja patah hati akibat putus cinta nih. Masalah yang Sobat Remaja hadapi bukan cuma patah hati itu sendiri. Kalau kita runut lagi, dalam sekali patah hati, Sobat Remaja bisa aja ngadepin banyaaak banget masalah. Misalnya, patah hati ngebuat Sobat Remaja jadi kesepian karena biasanya kemana-mana sama pacar, sekarang semuanya serba sendiri. Nah, untuk penyelesaian masalah yang ini, Sobat Remaja bisa cari cara supaya hari-hari Sobat Remaja gak terlalu berasa sepi nih. Sobat Remaja bisa ajak teman atau keluarga untuk liburan atau sekedar hang out, atau bisa juga langsung cari gebetan yang baru. Siapa tau kan, gebetan kamu selanjutnya itu adalah si mas/mba jodoh yang kamu tungu-tunggu. Siapa tau lho ya..
Oh iya, masalah-masalah perihal patah hati ini gak melulu tentang hal-hal yang kamu rasain setelah patah hati aja ya, Sobat Remaja. Ketidakmampuan untuk memilih pasangan yang tepat di masa lalu, cara kamu dan mantan memperlakukan satu sama lain yang ternyata membuat hubungan gak langgeng, atau lingkungan yang gak mendukung kalian untuk ngerasa aman dalam hubungan juga bisa disebut masalah. Coba deh, Sobat Remaja inget-inget lagi, apa aja sih masalah yang mengakibatkan Sobat Remaja patah hati? Nah, memetakan masalah-masalah ini penting banget agar Sobat Remaja bisa mengambil banyak pelajaran dari kegagalan hubungan sebelumnya, dan bisa membangun kualitas hubungan yang lebih baik kedepannya.
Pengendalian Emosi Sehabis Patah Hati
Emotion Focused Coping atau pengendalian emosi untuk mengurangi stres setelah patah hati ini penting banget Sobat Remaja. Ngerasa sedih dan marah waktu patah hati emang wajar. Tapi, kalau dibiarin berlarut-larut emosi negatif semacam ini bisa mengganggu psikis Sobat Remaja yang berujung stres nantinya. Kalau udah stres, produktivitas Sobat Remaja pasti bakal keganggu juga. Haduh, jangan sampe deh.
Terus gimana ya, caranya mengelola emosi pas perasaan lagi kacau-kacaunya? Tenang, pengendalian emosi ini bisa banget kok dipraktekkin semua orang, termasuk Sobat Remaja yang lagi patah hati. Langkah pengendalian emosi ini emang bukan bertujuan untuk menyelesaikan masalah Sobat Remaja. Melainkan, usaha untuk mengubah pandangan terhadap masalah menjadi sesuatu yang lebih menyenangkan. Misalnya, Sobat Remaja bisa mengalihkan perasaan sedih yang dirasakan dengan melakukan hal-hal yang menyenangkan, seperti menyibukkan diri dengan hobi, atau nyoba hal-hal yang baru.
Pengendalian emosi juga bisa dilakukan dengan memperkecil masalah, bukan membesar-besarkannya. Coba yuk, mulai anggap masalah yang dihadapi Sobat Remaja ini jadi masalah yang ringan dan gak penting-penting amat. Anggap aja rasa sakit hati karena putus cinta yang dialami Sobat Remaja ini butiran debu yang ada di pojokan meja belajar Sobat Remaja. Cukup sekali tiup aja untuk bikin meja belajar Sobat Remaja bersih lagi. Atau plastik bekas bungkus batagor yang sekali Sobat Remaja buang ke tong sampah, gak akan Sobat Remaja inget-inget lagi keberadaannya.
Langkah paling penting dari pengendalian emosi ini adalah seeking meaning atau pencarian makna dari masalah yang dihadapi. Mimin tau, jatuh cinta dan patah hati adalah hal yang sangat personal. Gimana rasa sakitnya, apa aja arti dan hikmah yang bisa diambil itu tergantung di diri Sobat Remaja masing-masing. Mimin cuma mau ngingetin, sebesar apapun rasa cinta Sobat Remaja ke orang lain, jangan lupa menyisakan cinta untuk diri sendiri. Patah hati bukan akhir, melainkan permulaan, permulaan dari mencintai diri kita lebih baik lagi.
Hehe.
Nah, gimana Sobat Remaja, udah cukup belum, kiat-kiat menghadapi patah hati yang udah mimin sebutin? Hehe.
Sobat Remaja yang mau curhat soal patah hatinya, atau mau konsultasi tentang kesehatan mental dan reproduksi boleh banget konsultasi sama kakak-kakak konselor Sobat Ask di https://sobatask.id/servis/. Mimin doain semoga Sobat Remaja bisa cepet bangkit dari patah hati, ya!
Ikan hiu makan tomat
Patah hati bodo amat
Penulis : Naili Rahmah
Editor : Restri & Dewi
Glosarium
Coping : Proses menghadapi kesulitan hidup dalam upaya untuk mengatasinya atau mengatasinya
Emosi (KBBI) : Luapan perasaan yang berkembang dan surut dalam waktu singkat; keadaan dan reaksi psikologis dan fisiologis (seperti kegembiraan, kesedihan, keharuan, kecintaan)
Sumber :
https://hmpsikologi.fkunud.com/putus-cinta-dalam-psikologi-bagaimana-rasanya/
https://medical-dictionary.thefreedictionary.com/coping
https://hellosehat.com/hidup-sehat/psikologi/strategi-coping-skill-untuk-mengatasi-masalah/
https://www.dictio.id/t/bagaimana-menyembuhkan-hati-pasca-putus-cinta/50692
Mazani, L. dan Nuqul, F.L. 2017. Perilaku Virtual Remaja: Strategi Coping, Harga Diri, dan Pengungkapan Diri dalam Jejaring Sosial Online. Jurnal Psikologi. 16 (2) : 128-137.
Yulianingsih, Y. 2012. Strategi Coping pada Remaja Pasca Putus Cinta. E-Theses & Dissertations Universitas Muhammadiyah Surakarta. 1-15.
