Sebelumnya, SobatASK sempat ngasih beberapa alasan kenapa anak muda harus bisa mengakses kontrasepsi. Cuma, sekadar memberi akses pada kontrasepsi enggak akan cukup untuk mencegah perilaku seksual berisiko. Anak muda juga perlu informasi yang lengkap dan oke. Ini berarti: memberikan pendidikan seksual dan reproduksi yang komprehensif alias lengkap.
Tapi, memangnya kenapa anak muda butuh beginian?
1. Karena anak muda aktif secara seksual dan mereka perlu tahu risikonya.
Kami sempat menulis bahwa 46% anak muda berusia 15-19 tahun sudah aktif secara seksual. Terus, mereka kudu diapain?
Kita mungkin mau mereka berhenti melakukan perilaku seksual yang berisiko. Atau, kalau mereka enggak bisa dibilangin, seenggaknya mereka melakukan tindakan seksual secara aman agar mereka terhindar dari infeksi menular seksual. Lebih penting lagi, kita mau anak muda yang BELUM aktif secara seksual berpikir dua kali sebelum melakukan tindakan seksual yang berisiko.
Caranya? Berikan mereka informasi. Faktanya, aktif secara seksual itu banyak risiko dan pertimbangannya. Ada konsekuensi dari setiap tindakan, apalagi kalau kamu melakukannya tanpa menggunakan kontrasepsi dan kalau kamu belum siap, baik secara fisik maupun secara mental.
2. Karena anak muda penasaran, tapi tidak tahu harus bertanya ke mana.
Riset dari Rutgers WPF tahun lalu menunjukkan satu fakta menarik: anak muda sebenarnya butuh dan tertarik pada informasi tentang seksualitas, tapi bingung mau nanya ke mana karena semua orang beranggapan hal ini tabu.
Walhasil, mereka mencari tahu informasi ini sendiri dan mendiskusikannya di lingkar pergaulan mereka sendiri. Yang bikin repot adalah belum tentu informasi yang diterima oleh mereka benar.
3. Karena banyak mitos yang berseliweran soal seksualitas.
Pernah dengar kalau pacarmu enggak akan hamil asal kamu “enggak keluarin di dalam”? Atau bahwa kehamilan bisa dicegah dengan “mencuci” bagian dalam alat kelamin perempuan dengan air dan sabun?
Dua-duanya salah besar. Tadi kami sempat bilang bahwa anak muda yang enggak dapat informasi akurat soal seksualitas – mencari tahu dan mendiskusikannya sendiri. Ada banyak informasi salah yang diterima anak muda, dan mereka MENGAMBIL KEPUTUSAN dan BERTINDAK berdasarkan informasi salah ini.
4. Karena anak muda enggak akan “tahu sendiri” soal seks setelah menikah.
Salah satu argumen yang paling sering diucapkan untuk menentang pendidikan kespro adalah dengan bilang bahwa anak muda akan “tahu secara alamiah”.
Hmm, enggak juga. Manusia lahir dengan ketertarikan yang alamiah pada tubuh mereka dan tubuh orang lain. Tapi mereka tidak terlahir dengan pengetahuan dan pemahaman soal kesehatan reproduksi. Enggak pernah ada bayi yang begitu lahir langsung tahu kenapa makai kondom itu perlu buat mencegah HIV & AIDS. Anak muda perlu diberi informasi dan pengetahuan.
5. Karena pendidikan kespro bukan berarti mengajarkan anak muda untuk berhubungan seks.
Kata siapa pendidikan kespro cuma ngomongin seks?
Pendidikan kespro yang komprehensif itu enggak cuma ngomongin hubungan seks. Dia juga mengajarkan kita soal hubungan yang sehat, menghargai sesama manusia, keberagaman, pubertas, kesehatan, dan masih banyak lagi. Pendidikan kespro bukan soal ngajarin anak muda untuk begituan. Inti dari pendidikan kespro adalah memberikan anak muda informasi yang cukup agar dia bisa menghargai orang lain, menerima keberagaman, dan mengambil keputusan yang bertanggung jawab untuk dirinya sendiri.
BONUS: karena memberikan pendidikan kespro yang komprehensif terbukti MENGURANGI ANGKA KEHAMILAN TAK DIINGINKAN dan infeksi menular seksual.
Mulai banyak negara yang beralih dari cara lama dan mengajarkan pendidikan kespro yang komprehensif. Pendidikan yang enggak cuma menceramahi anak muda, tapi mengajak mereka mengambil pilihan yang bertanggung jawab.
Di negara-negara ini, angka kehamilan yang tidak diinginkan di kalangan anak muda turun. Angka infeksi menular seksual juga turun.
Alasannya sederhana. Kalau kamu tahu bahwa perilaku seksual berisiko punya konsekuensi yang enggak ringan, kamu pasti mikir dua kali sebelum melakukan, toh? Seenggaknya, kamu bakal main aman dan menggunakan kontrasepsi. Kamu jadi lebih bertanggung jawab, lebih pintar, dan lebih paham soal tubuhmu sendiri. Seru, kan?
Oke. Kami paham bahwa guru dan orang tua kamu belum tentu setuju sama isi artikel ini dan mau memberikan pendidikan kespro bagi kamu. Tapi enggak apa-apa kok, karena #KamuTidakSendirian. Buka saja Ruang Belajar kami, di mana kamu bisa dapat informasi yang oke soal kesehatan reproduksi dan seksualitas. Gih!