Bagikan Artikel ini
SobatASK - Yayasan Gemilang Sehat Indonesia

Kamu Gak Sendirian!

7 Tips untuk Move on dari Mantan Pacar yang Penuh Kekerasan

Meninggalkan hubungan atau move on dari mantan pacar yang penuh kekerasan itu susahnya minta ampun. Kamu pasti ragu, takut sendirian, dan bahkan takut pada respon pasanganmu. Namun, hanya karena dia sudah tidak ada di sekitarmu lagi, bukan berarti otomatis semuanya akan baik-baik saja. Perjalananmu justru baru dimulai setelah kamu mengakhiri hubungan tak sehat tersebut.

Berikut ini cara move on dari mantan pacar agar kamu bisa menyembuhkan diri setelah kamu putus.

 

1. Jangan sangkal apa yang terjadi padamu.

Kamu menjadi korban kekerasan dalam pacaran. Memang menyakitkan, namun kamu harus mulai menerima bahwa kamu baru saja lepas dari suatu pengalaman yang traumatis–dan kamu butuh waktu untuk menyembuhkan diri dan menumbuhkan kepercayaan dirimu lagi.

 

2. Kamu harus menjauhi sesuatu yang kamu kira adalah cinta.

Bukan tidak mungkin, ada bagian dari dirimu yang masih menyayanginya–meskipun dia melakukan kekerasan padamu. Wajar kok kalau kamu rindu padnya. Tapi kamu sudah membuat keputusan yang tepat dengan meninggalkannya. Cinta harusnya membuatmu bahagia, bukan membuatmu trauma dan sedih. Itu bukan cinta namanya, itu ketergantungan yang sama sekali tidak sehat.

3. Kamu perlu belajar bagaimana cara berhubungan secara sehat lagi.

Sepanjang hubungan yang tidak sehat itu, kamu pasti beradaptasi. Kamu jadi semakin penurut, kamu takut berpendapat, kamu belajar sejuta trik supaya dia tidak marah. Bahkan kamu mungkin mulai percaya bahwa sebagai pasangan, sudah selayaknya kamu berada di bawah pasanganmu dan jadi kesetnya.

Dalam hubungan yang baik, hal-hal ini tak perlu terjadi. Semua pemahaman dan trik yang salah ini perlu kamu lepaskan. Jika tidak, dalam hubunganmu yang berikutnya, kamu akan membuat kesalahan yang sama.

 

4. Perbaiki hubungan yang renggang dengan orang-orang terdekat.

Salah satu tanda paling umum dari kekerasan dalam pacaran adalah dia membuatmu terkucilkan dari orang-orang terdekat seperti teman dan keluargamu. Dia bakal marah kalau kamu nongkrong dengan temanmu tanpa mengajaknya, bakal ngambek kalau kamu malam mingguan sama keluarga dan bukan sama dia, dan sebagainya. Ada kemungkinan bahwa sepanjang hubungan yang tak sehat itu, hubunganmu dengan orang-orang terdekat malah jadi renggang. Maka kamu pun perlu membangun kembali hubungan itu.

5. Jangan salahkan dirimu sendiri.

Kamu pasti bakal bertanya-tanya, “Kok aku tolol banget sih, mau aja digituin?” atau bingung, “Apakah benar ya yang dia lakukan itu kekerasan dalam pacaran? Apa jangan-jangan, aku saja yang lebay?” Secara sadar atau tidak sadar, korban kekerasan dapat menyalahkan dirinya sendiri. Tapi, pada akhirnya kamu perlu menerima bahwa itu bagian dari hidupmu dan memaafkan dirimu sendiri. Bilang pada dirimu sendiri, “Saya membuat keputusan yang kurang bijak. Tapi tidak apa-apa. Saya bisa mengambil hikmah dari semua itu, dan tidak mengulanginya lagi. Saya akan baik-baik saja.”

 

6. Cintai dirimu sendiri.

Pacar yang penuh kekerasan akan membuatmu merasa tidak berharga. Pelan-pelan, kamu percaya bahwa karena kamu tidak berharga, kamu pantas menerima perlakuan kurang ajarnya. Ini pola yang umum terjadi dan menyebalkannya setengah mati.

Sini kami bisikkin: dia salah banget! Kamu orang yang hebat, kuat, dan luar biasa. Kamu pantas diperlakukan dengan baik. Bangun kepercayaan dirimu lagi dan buang jauh-jauh omongan negatifnya.

 

7. Bersabar ya dengan saran teman-teman yang enggak paham deritamu.

Teman atau keluargamu pasti akan banyak kasih saran dan hiburan setelah kamu lepas dari hubungan yang enggak sehat. Namun, kadang ada saja teman yang maksudnya baik, tapi malah menyakiti: “Ya sudahlah, namanya juga putus, wajar kok, kamu kan masih muda.”

Sabar saja dengan nasehat dan ucapan dari orang-orang yang mungkin bermaksud baik, tapi kurang bisa memahami deritamu. Meskipun begitu, kamu bakal lebih mudah sembuh dari trauma itu jika bertemu dengan teman-teman yang pernah mengalami hal sama, atau jika bicara dengan konselor yang memang kerjaannya mendampingi teman-teman korban kekerasan dalam pacaran. Misalkan kamu penasaran ingin ketemu mereka, cari konselor dan klinik terdekat denganmu di Direktori Layanan kami.

Kamu berhak bahagia. Jangan pernah lupa itu ya! ☺

 

 

Sumber:
goodmenproject.com/ethics-values/the-unspoken-secrets-about-life-after-abuse-fiff/

Ingin Mendapatkan Kabar Terbaru dari Kami?

Berlangganan Nawala Yayasan Gemilang Sehat Indonesia

Logo Yayasan Gemilang Sehat Indonesia - Full White

Yayasan Gemilang Sehat Indonesia (YGSI) merupakan lembaga non-profit atau NGO yang bekerja di Indonesia sejak 1997 untuk isu Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR), serta pencegahan Kekerasan Berbasis Gender dan Seksual (KBGS). Kami percaya bahwa seksualitas dan kesehatan reproduksi manusia harus dilihat secara positif tanpa menghakimi dan bebas dari kekerasan.

Keranjang
  • Tidak ada produk di keranjang.