Sudah beberapa minggu setelah kencan dengan sang pacar, kamu mendapati badan rasanya enggak enak. Bawaannya pusing, gampang capek, mood enggak jelas, kadang-kadang juga mual. Karena parno, akhirnya beli test pack daaaan… hasilnya POSITIF!
Dunia rasanya kayak mau runtuh saja. Bingung, takut, sedih, kalut, semua emosi bercampur jadi satu. Keputusan besar harus dibuat: memproses, menerima, lalu apa selanjutnya?
Jika kamu mengalami KTD (semoga jangan pernah), berikut langkah-langkah yang bisa membantumu menghadapinya.
- Jujur terhadap apa yang kamu rasakan, atau ceritakan ke orang yang kamu percaya
KTD jelas bakal mengubah kehidupanmu. Pada masa ini, kamu mungkin akan merasa marah, bingung, frustrasi, atau bahkan terguncang. Biarkan perasaan ini mengalir selama beberapa waktu. Enggak apa-apa. Beri dirimu waktu untuk memprosesnya.
Untuk meredakan kegundahan yang kamu rasakan, cobalah untuk menuliskannya ke dalam buku harian kamu. Kamu juga bisa menceritakan apa yang kamu rasakan pada teman, sahabat, atau orang dewasa yang kamu percaya. Jika emosimu sudah terkelola dengan baik, pelan-pelan kamu akan menerima kondisi kehamilanmu.
- Enggak usah terlalu memikirkan pendapat orang lain
Reaksi orang lain ketika mengetahui kamu hamil enggak akan pernah bisa kamu kendalikan. Mungkin akan ada cemoohan, ejekan, bahkan rundungan dari orang-orang yang enggak berempati.
Usahakan untuk engga terlalu memusingkan apa kata orang lain. Ini adalah hidupmu dan kamu yang akan menjalaninya. Hal terpenting yang harus kamu pikirkan adalah kesehatanmu dan janin di dalam perutmu. Pastikan kamu tetap bisa berpikir jernih untuk bisa membuat keputusan terkait kehamilanmu.
- Hilangkan keraguan dan tumbuhkan rasa percaya pada diri sendiri
Wajar untuk merasa ragu dan takut untuk bisa menghadapi dan menjalani KTD yang kamu alami. Tetaplah percaya diri dan yakin bahwa kamu akan bisa melewati badai ini dengan baik.
Temukan orang-orang yang memberi dukungan seperti orang tua, kerabat, teman dekat, atau bahkan sang pacar. Jalani keputusanmu nantinya dengan mantap, enggak perlu memaksakan semuanya harus sempurna.
- Ambil keputusan tentang bagaimana kamu akan memperlakukan kehamilanmu
Bersama dengan orang-orang terdekat yang mendukungmu, tentukan keputusan tentang -akan kamu apakan kehamilanmu nantinya. Apakah akan meneruskan kehamilan dan menikah, meneruskan kehamilan tetapi enggak menikah, meneruskan kehamilan dan memberikan bayi pada pihak lain, atau enggak meneruskan kehamilan (aborsi) karena kondisi dan situasi yang ada.
Masing-masing keputusan ini tentu ada tanggung jawab dan risiko yang harus kamu dan pasangan terima. Pastikan kamu mengambil keputusan setelah berkonsultasi dengan orang dewasa yang dapat kamu percaya ya.
- Konsultasi atau mintalah bantuan jika dirasa perlu
Jangan ragu untuk minta bantuan pada konselor, psikolog, atau lembaga yang terbiasa menangani KTD. Terutama jika kamu memutuskan untuk menjadi orang tua tunggal.
Kesehatan fisik dan mentalmu adalah yang utama, bantuan dari orang sekitar akan membuatmu lebih tenang dan maksimal menjalani KTD, bagaimanapun kamu akan memperlakukannya kelak.
Diinginkan atau engga, setiap kehamilan akan membawa perubahan. Namun, kesehatan dan kebahagiaanmu lah yang perlu diperhatikan.
Jangan lupa menjaga kesehatan diri, baik fisik maupun mental. Fokus pada hal-hal positif dapat membantumu melalui masa-masa ini, ya!
Sumber:
https://hopelineprc.org/coping-with-an-unplanned-pregnancy/
https://www.alodokter.com/jangan-panik-menghadapi-hamil-di-luar-rencana-kamu-perlu-baca-ini