Apa sih pentingnya? Zaman sekarang, membicarakan soal hal seksual dan reproduksi itu masih dianggap tabu. Lalu dari mana kita mengetahui informasi untuk menjaga kesehatan seksual dan reproduksi kalau tidak diperbolehkan untuk mendiskusikannya? Oleh karena itu, yuk kita berbincang tentang kesehatan seksual dan reproduksi (kespro) bersama dr. Teza Farida dan Agnes Maria Sumargi, Ph.D, Psikolog.
Menurut Bu Agnes, kesehatan seksual dan reproduksi adalah kondisi kesehatan organ-organ seksual dan reproduksi (seperti alat kelamin dan rahim) yang ternyata dapat mempengaruhi kondisi mental seseorang.
Ada beberapa dampak psikologis yang dialami seseorang saat kondisi kesehatan seksual dan reproduksinya buruk, antara lain:
1. Tekanan/stress
Permasalahan yang terjadi pada organ seksual dan reproduksi seseorang dapat mempengaruhi kondisi psikologis seseorang. Misal, saat mengalami penyakit seksual karena bergonta-ganti pasangan, maka dapat mengalami tekanan/stress. Tekanan dan stress ini dapat timbul karena masalah finansial akibat biaya pengobatan, konflik dengan keluarga/orang lain, bahkan terhambatnya keinginan.
2. Kepuasan hidup menurun
Nah, apabila masalah kesehatan dan reproduksi tadi tidak ditangani dengan cepat, maka tekanan/stress akan bertambah besar dan dapat membuat seseorang mengalami penurunan kepuasan hidup.
3. Depresi
Kalau kepuasan hidup menurun, maka akan memicu seseorang untuk mengalami masalah-masalah psikologis lainnya. Salah satu masalah psikologis yang paling memungkinkan muncul adalah depresi.
Oleh karena itu, kita harus benar-benar menjaga kesehatan seksual dan reproduksi. Hal ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu preventif dan intervensi.
Cara preventif berarti mencegah munculnya masalah kesehatan seksual dan reproduksi dengan cara menjaga pola makan, menjaga interaksi, dan mempelajari informasi kespro.
Cara intervensi dapat dilakukan dengan cara bekerja sama dengan layanan kesehatan untuk mengatasi masalah yang diderita.
Lalu dari sisi medis, menurut dr. Teza Farida dari klinik Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Jakarta, kamu harus mencari layanan kesehatan yang ramah remaja alias Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja atau PKPR.
Ramah remaja berarti bisa diakses semua golongan remaja, nyaman, terjangkau, serta menghargai kerahasiaan. Layanan kesehatan ramah remaja tidak mempedulikan status, kondisi keuangan, dan latar belakang seseorang.
Menurut dr. Teza, ada 2 langkah yang dapat dilakukan seseorang agar bisa sehat secara seksual dan reproduksi:
1. Tanggung jawab berdasarkan informasi kespro
Kamu harus bertanggung jawab atas kesehatan seksual dan reproduksi dengan cara mencari informasi kespro yang benar dari sekolah, fasilitas kesehatan, dan juga orang tua. Apabila kalian malu bertanya pada orang, eits jangan khawatir, SobatASK menyediakan fitur Ruang Belajar bagimu yang ingin mengetahui soal kespro lebih jauh. Gratis pula!
2. Laporkan keluhan
Apabila ada keluhan organ seksual dan reproduksi, maka segera datangi layanan kesehatan pemerintah (puskesmas atau rumah sakit), atau klinik swasta untuk dapatkan perawatan, dukungan, dan pengobatan. Tidak usah bingung untuk mencari layanan kesehatan yang pas buat kamu, tinggal buka fitur Direktori milik SobatASK untuk membantumu temukan layanan yang cocok.
Akhir kata, menjaga kesehatan seksual dan reproduksi itu sangat penting. Masa remaja adalah waktu terbaik membangun kebiasaan menjaga kesehatan yang dapat menjadi aset jangka panjang. Oleh karena itu, tunggu apa lagi? Yuk, sama-sama belajar tentang kespro dan menjaga kesehatan organ seksual serta reproduksi dengan baik!
Narasumber:
- Agnes Maria Sumargi, Ph.D, Psikolog
- Dr. Teza Farida