Kata orang dewasa, jatuh cinta itu berjuta rasanya. Tapi ternyata jatuh cinta itu enggak cuma bisa dirasakan oleh dewasa lo! Kamu yang lagi di masa pubertas alias menuju dewasa juga bisa merasakannya. Dan ini perasaan yang normal, wajar, enggak aneh. Semua remaja pasti bakal mengalami yang namanya jatuh cinta.
Memangnya gimana sih rasanya? Atau jangan-jangan kamu lagi di fase ini tapi enggak paham kalau sebenarnya kamu lagi jatuh cinta, kayak lagu itu tuh, “Remaja di Mabuk Asmara” Ciye ciyeee…
Sini deh, Rutgers bantu menjelaskan ke kamu gimana sih seluk beluk jatuh cinta dan beberapa fakta tentang jatuh cinta. Simak artikel ini sampai kelar, ya!
Perubahan hormon yang drastis mendorongmu merasakan jatuh cinta
Selama masa puber, banyak banget hormon yang berkembang dalam tubuhmu. Salah satu yang meningkat tajam adalah hormon seks, yaitu yang berperan dalam perkembangan seksual dan reproduksi. Perubahan hormon seks yang dipicu oleh perkembangan otak dan tubuh ini sangat berpengaruh pada perasaan ketertarikan secara fisik terhadap orang lain.
Nggak cuma hormon seks saja yang mendorongmu untuk merasakan jatuh cinta, beberapa hormon yang bikin perasaan nyaman atau gembira juga turut berpengaruh. Ada yang namanya hormon adrenalin, dopamin, serotonin, dan oksitosin.
Adrenalin adalah hormon stres yang menyebabkan munculnya keringat, jantung berdebar-debar, dan mulut kering. Dopamin merangsang perasaan menyenangkan, rileks, dan bersemangat. Nah, kalau serotonin, ini bikin suasana hatimu tenang dan bahagia. Sedangkan oksitosin bikin kamu cenderung ingin memberi perhatian dan kasih sayang.
Jadi, kalau kamu mulai merasa ada ketertarikan dengan orang lain, pas ketemu si doi bawaannya deg-deg-ser enggak keruan, senangnya bukan main, dan tiba-tiba jadi semangat terus menjalani hari-hari, itu tandanya kamu lagi dilanda jatuh cinta. Dahsyat bukan, efek dari hormon-hormon ini?
Biasanya gejolak perasaan itu dimulai dari ‘naksir’ lebih dulu
Sebelum akhirnya merasakan cinta yang sesungguhnya dan ada keinginan untuk beranjak ke hubungan yang lebih jauh, biasanya kamu akan beberapa kali ‘naksir’ dulu ke orang lain. Naksir bisa diartikan sebagai perasaan kagum terhadap seseorang. Kalau kamu sering memikirkan orang itu, mencari tahu apa yang ia sukai, selalu ingin tampil menarik di depannya, dan penginnya ngomongin dia terus, itu tandanya kamu lagi naksir seseorang.
Bagi remaja, naksir yang dirasakan ini bisa terasa seperti jatuh cinta kayak orang dewasa, cinta yang dalam maknanya. Ya, karena efek hormon-hormon cinta tadi, bawaannya bahagia, nyaman, puas, pokoknya senang banget, deh. Nah, kalau hormonnya sudah memudar, alias masa pubertasnya sudah lewat, maka rasa naksir ini juga bisa memudar. Itulah kenapa cinta-cintaan saat remaja biasanya enggak bertahan lama atau yang sering disebut cinta monyet. Perasaan cinta yang cuma sementara saja.
Perasaan ini normal dialami oleh remaja dan jadi tanda bahwa kamu berkembang dengan baik.
Masa remaja memang identik dengan perubahan-perubahan baru yang bikin perasaan jadi naik-turun, galau-galauan, dan enggak jarang kamu jadi bertingkah konyol yang bikin hidupmu terasa menggelikan. Kalau kalian sedang merasakannya, nggak apa-apa. Ini perasaan yang nyata adanya dan nggak memalukan, kok! Justru bersyukurlah karena pernah merasakan jatuh cintanya masa remaja. Meskipun, perasaan ini cenderung lebih sulit untuk dikelola karena pada dasarnya psikologismu juga lagi dalam masa perkembangan, kan~
So, guys, nikmati perasaan ini karena merasa tertarik pada orang lain adalah bagian normal dari pertumbuhanmu menuju dewasa. Jadikan pelajaran untuk mengeksplor diri dan perasaan. Kalau kamu merasa kesulitan mengelolanya, jangan ragu apalagi takut untuk membicarakannya dengan orang dewasa atau sahabatmu, ya!
Sumber: