Pada tanggal 29-31 Oktober 2018 tim aliansi Yes I Do (YID) yang terdiri dari Erni Agustini (Rutgers WPF Indonesia), Budi Kurniawan (Plan International), dan Ismah (Aliansi Remaja Independen) mengunjungi Rembang untuk melakukan joint monitoring.
Joint monitoring ini bertujuan untuk melakukan validasi terhadap temuan dalam penilaian masa tengah proyek YID dan memperkaya informasi terkait implementasi proyek di lapangan sebagai dasar penyusunan strategi dan konten pertemuan perencanaan tahunan, serta penyusunan laporan tahunan proyek YID 2018.
Berbagai temuan pada evaluasi tersebut menunjukkan adanya kemajuan dan pencapaian yang positif di dalam proyek YID. Salah satu pencapaiannya adalah kegiatan proyek YID yang berfokus pada perkawinan anak telah mendorong perubahan norma masyarakat dalam merespon isu perkawinan anak. Sekaligus meningkatkan pemahaman serta pengetahuan mengenai kesehatan seksual dan reproduksi remaja. Salah satu faktor kesuksesannya adalah peer educator (PE) atau pendidik sebaya.
Peran PE sangat besar dalam membuka ruang diskusi yang aman dan nyaman bagi remaja dalam membicarakan kesehatan seksual dan reproduksi.
“Kalau guru yang mengajarkan pasti agak canggung, kalau dengan teman sebaya jadi lebih nyaman. Tujuan dari PE agar remaja menjadi lebih sehat, aktif, produktif dan bertanggung jawab atas kesehatan organ seksual dan reproduksinya”, ujar Mala (14), PE dan siswi MTs Riyadlotut Tholabah, Sedan, Rembang.
Kegiatan sebagai PE diakuinya menyenangkan dan bermanfaat. Diskusi rutin yang dilakukan bersama mentor-mentor YID membuka wawasan mengenai pentingnya menjaga kesehatan seksual dan reproduksi agar terhindar dari berbagai penyakit dan demi memiliki masa depan yang lebih baik.
Tidak sekadar soal kesehatan seksual dan reproduksi, PE pun belajar hal lainnya terkait dunia remaja, seperti bahaya NAPZA, HIV/AIDS, dan perubahan emosi.
Lalu apa yang menjadi harapan Mala terkait isu kespro di masa depan? “Semoga kesehatan seksual dan reproduksi remaja di Indonesia semakin meningkat, dan juga pernikahan dini, kehamilan remaja, serta kematian ibu dan bayi di Indonesia semakin menurun.