Sebelumnya, kami sudah menulis tentang 8 Tanda Kamu Perlu Tes Kesehatan ke Klinik. Berikut, 5 jenis IMS dan cara tesnya? Apa saja penyakit yang mungkin dites?
1. Human Papillomavirus (HPV)
HPV adalah salah satu infeksi menular seksual yang paling umum, mudah menular, dan dapat menyebabkan kutil kelamin atau kanker serviks.
Cara tes?
Biasanya, kutil kelamin sudah ada di daerah sekitar selangkangan dan bisa diperiksa oleh dokter. Namun, kadang dokter perlu melakukan tes lebih jauh dengan cara biopsy atau colonoscopy.
Siapa yang harus dites?
Perempuan yang sudah dewasa dan aktif secara seksual sebaiknya melakukan tes HPV.
2. Gonorrhea & Chlamydia
Gonorrhea dan chlamydia adalah dua infeksi yang nyaris sama dan seringkali harus dites secara bersamaan. Keduanya disebabkan oleh infeksi bakteri yang tertular saat hubungan atau kontak seksual, dan bisa berkembang bertahun-tahun dalam tubuh tanpa menunjukkan gejala apapun.
Cara tes?
Tes untuk kedua penyakit ini cukup mudah. Dokter akan mengambil sedikit cairan dari daerah kelamin, rahim, urethra, atau anus kamu, dan menguji sampel cairan tersebut. Jika dirasa perlu, kamu juga akan diminta tes darah dan urine.
Siapa yang harus dites?
Perempuan berusia 25 tahun ke bawah yang telah aktif secara seksual, perempuan berusia 25 tahun ke atas yang memiliki pasangan baru atau lebih dari satu pasangan, serta semua perempuan hamil disarankan melakukan tes chlamydia dan gonorrhea rutin. Laki-laki yang telah aktif secara seksual juga disarankan melakukan tes secara rutin.
3. Syphilis
Syphillis atau rajasinga adalah infeksi bakteri yang disebari melalui hubungan seks. Jika tidak segera ditangani, syphillis bisa menimbulkan kematian. Namun, sebenarnya syphillis sangat umum dan mudah disembuhkan dengan obat antibiotik.
Cara tes?
Biasanya, dokter akan mengambil sampel darah dan menguji sampel tersebut. Jika kamu punya luka atau bisul yang terbuka karena syphillis, mereka akan mengambil sedikit sampel cairan dari luka tersebut.
Siapa yang harus dites?
Syphillis sangat sulit dideteksi, karena infeksi ini jarang menunjukkan gejala sampai sudah parah. Secara umum, semua orang yang sudah aktif secara seksual harus melakukan tes Infeksi Menular Seksual setidaknya satu kali setiap tahun – termasuk uji syphillis. Lebih baik main aman.
4. Herpes
Herpes adalah infeksi yang sangat umum, dan disebabkan oleh dua virus yang berbeda namun berhubungan: HSV-1 dan HSV-2. Keduanya sangat mudah menular, tidak bisa sepenuhnya dihilangkan dari tubuh, dan tidak selalu menunjukkan gejala.
Cara tes?
Kamu bisa melakukan uji darah untuk memastikan kamu tidak terkena herpes oral maupun genital. Kadang, ada luka yang menganga di tubuh penderita herpes. Penting untuk memastikan apakah luka itu disebabkan oleh herpes atau syphillis, karena penanganannya beda.
Siapa yang harus dites?
Kalau kamu mengalami gejala yang mungkin disebabkan oleh Herpes (seperti luka yang disebutkan di atas) atau pernah punya pasangan yang memiliki herpes, sebaiknya kamu tes. Atau, sekalian saja tes menyeluruh untuk semua infeksi menular seksual.
5. HIV
Infeksi virus ini disebar melalui kontak dengan darah seseorang yang terkena HIV – misalnya dengan berbagi jarum suntik, atau melalui hubungan seksual yang tidak dilindungi kondom. Dalam kasus-kasus langka, HIV bisa disebar melalui kontak dengan cairan tubuh lainnya.
Cara tes?
Voluntary Counseling and Testing, alias VCT. VCT adalah salah satu tes HIV dengan sukarela yang diawali dan diakhiri dengan konseling sebelum tes darah. Konseling diperlukan agar kita mengetahui info lengkap soal HIV & AIDS, keuntungan dan kerugian melakukan tes, dan risiko apa saja, sehingga kita siap melakukan tes dan siap menghadapi hasil tes. Seorang konselor akan menemani dan membantu kita melihat hasil tes dan memberikan saran.
Siapa yang harus dites?
Semua orang yang telah aktif secara seksual, terutama yang berhubungan seks tanpa menggunakan kondom, perlu melakukan tes HIV. Selain itu, pengguna narkoba suntik, pekerja medis, pasien tuberkulosis dan hepatitis, serta seseorang yang terkena infeksi menular lainnya harus tes HIV.
Bingung mau tes di mana? Jangan khawatir karena #KamuTidakSendirian. SobatASK kenal banyak klinik yang ramah remaja, dan konselor yang bisa mendampingimu. Temui mereka di Direktori Layanan kami ☺
Sumber:
https://www.plannedparenthood.org/learn/stds-hiv-safer-sex/syphilis/should-i-get-tested-for-syphilis
https://www.plannedparenthood.org/learn/stds-hiv-safer-sex/herpes?_ga=1.187677224.1830109064.1471860434
http://www.healthline.com/health/sexually-transmitted-diseases/getting-tested#PapSmears7
http://www.ashasexualhealth.org/stdsstis/get-tested/
http://www.onemedical.com/blog/live-well/std-screening/
http://www.cdc.gov/std/herpes/screening.htm
https://www.plannedparenthood.org/learn/stds-hiv-safer-sex/herpes
http://www.cdc.gov/hiv/basics/testing.html
https://www.plannedparenthood.org/learn/stds-hiv-safer-sex/chlamydia
http://www.healthline.com/health/gonorrhea#Testing3