Di artikel sebelumnya, kita sudah belajar pentingnya menerapkan batasan diri dan apa saja macam-macam batasan yang bisa kamu buat untuk dirimu. Pembelajaran batasan diri bisa dimulai sejak masa remaja agar kamu semakin mengenal dirimu sendiri.
Namun, taukah kamu? Batasan diri itu bukan sekadar bisa menolak atau berkata “tidak” kepada orang lain, loh! Artinya, batasan yang sehat adalah lebih dari sekadar menolak atau menghindari situasi atau orang tertentu.
Batasan yang sehat mencakup pemahaman yang mendalam tentang kebutuhan, nilai, dan kesejahteraan pribadi, serta kemampuan untuk mengekspresikan dan mempertahankan batasan tersebut dengan cara yang bijaksana dan empatik.
Setidak ada ada tiga macam batasan diri yang perlu kamu ketahui nih,
Apa saja kah itu ?
Kaku
Batasan yang kaku cenderung bersifat mutlak dan nggak fleksibel. Orang yang memiliki batasan kaku cenderung sulit beradaptasi dengan perubahan situasi atau mempertimbangkan faktor-faktor tertentu sebelum membuat keputusan. Hal ini bisa membuat kamu merasa terjebak dalam keputusan yang tidak fleksibel atau tidak sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka.
Contoh batasan yang kaku seperti enggan meminta pertolongan padahal kamu sangat membutuhkannya, menutup diri dari orang lain, menghindari hubungan yang dekat dengan teman-teman, serta menyimpan masalah sendiri.
Longgar
Sebaliknya, batasan yang terlalu longgar bisa membuat kamu rentan mendapatkan perlakuan yang membuatmu nggak nyaman. Orang dengan batasan yang terlalu longgar cenderung mengabaikan kebutuhan dan kesejahteraan pribadi mereka sendiri demi orang lain.
Contoh batasan yang longgar seperti sangat bergantung pada orang lain, sangat terbuka atas informasi pribadi, sulit menolak karena takut dijauhi teman-teman di sekolah, cenderung mau menerima perlakuan buruk dari orang lain.
Sehat
Batasan yang sehat adalah batasan yang mencerminkan pemahaman yang seimbang tentang nilai dan kesejahteraan diri serta mampu mengekspresikan dan mempertahankan batasan tersebut dengan cara yang empatik dan bijaksana.
Contoh batasan yang sehat seperti menghargai pendapatmu sendiri, kamu mampu berkata “tidak” jika tidak mau dan mampu menyetujui jika kamu ingin, mampu membagikan dirimu pada orang yang tepat dan sesuai, serta bisa menerima penolakan dengan baik.
SobatASK, orang dengan batasan yang kaku akan sulit membangun relasi sehat dengan orang lain. Kemudian, orang dengan batasan yang longgar akan sulit menghargai dirinya sendiri.
Oleh sebab itu, kamu perlu membuat batasan yang sehat. Dengan begitu, kamu bisa membangun hubungan yang baik dengan orang-orang sekitarmu dan tetap menjaga hakmu untuk dihargai dan dihormati.
Hal yang tidak kalah penting, terus edukasi dirimu dengan pemahaman Hak Asasi Manusia yang baik yah, SobatASK!