[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”DENGAR”]
Buat kamu yang perempuan, ada satu prosedur medis yang WAJIB kamu ketahui: pap smear.
Pada dasarnya, pap smear adalah sebuah tes untuk mendeteksi apakah kamu kena kanker serviks atau tidak. Seorang dokter akan memasukkan sebuah peralatan khusus ke dalam alat kelamin perempuan dan mengambil beberapa sel dari permukaan serviks. Sampel sel itu akan dikumpulkan dan diperiksa di bawah mikroskop, untuk mencari tahu apakah sel tersebut normal, berisiko menjadi sel kanker, atau sudah menjadi sel kanker.
Harusnya, prosedur ini enggak menyakitkan dan selesai dalam waktu beberapa menit. Kamu mungkin merasakan sedikit tekanan dan kram di daerah kelamin, tapi harusnya enggak sakit.
Pap smear adalah prosedur yang wajib dilakukan karena bisa menyelamatkan nyawa seorang perempuan. Tapi, siapa aja yang harus melakukan pap smear?
1. Yang Berusia 21-65 tahun
Kalau kamu berusia 21-65 tahun, kamu harus melakukan tes pap smear setiap tiga tahun sekali. Setelah berusia 30 tahun ke atas, kamu perlu melakukan pap smear dan tes HPV setiap 5 tahun sekali. Jika hasil tiga tes terakhir sebelum kamu berusia 65 tahun negatif, kamu biasanya boleh berhenti melakukan tes pap smear.
Tapi, ada banyak banget penyebab kanker serviks yang mungkin bisa mempengaruhi tubuhmu. Kamu bisa jadi harus tes sejak sebelum berusia 21 tahun, atau setelah berusia 65 tahun. Semua tergantung kondisi medis kamu.
2. Yang Sudah Aktif Secara Seksual
Kalau kamu sudah melakukan aktivitas seksual seperti petting, fingering, oral, apalagi penetrasi, kamu wajib melakukan tes pap smear rutin enggak peduli berapa pun usia kamu.
Soalnya, salah satu penyebab utama kanker serviks adalah human papillomavirus (HPV) yang bisa menyebar lewat kontak seksual. Makanya, kalau kamu sudah aktif secara seksual, kamu harus pap smear.
3. Yang PERNAH Aktif Secara Seksual
Virus HPV bisa diam selama 10 tahun sebelum mulai beraksi dan bikin kamu kena kanker serviks. Hanya karena kamu cuma pernah begituan sekali, dulu banget, dan enggak pernah lagi, bukan berarti kamu enggak perlu pap smear secara rutin.
4. Yang Setia Sama Satu Pasangan Mau pun yang Gonta-Ganti Pasangan
HPV bisa menular hanya dengan satu kali hubungan seksual. Jadi, walaupun kamu cuma pernah berhubungan seksual sama pasangan atau suami kamu, kamu tetap harus pap smear.
Oh ya, pap smear tetap harus dilakukan meski kamu sedang hamil. Jangan khawatir, prosedur ini enggak akan mengganggu kehamilan kamu, kok.
5. Yang Merasa Punya Serviks dan Alat Kelamin Perempuan
Intinya gampang: apapun orientasi seksual kamu, mau kamu gonta-ganti pasangan atau setia, mau kamu sedang hamil atau enggak, mau kamu cuma pernah begituan berhubungan seksual satu kali atau berkali-kali, kalau kamu punya alat kelamin perempuan dan kamu pernah aktif secara seksual dalam bentuk apapun, kamu harus pap smear secara rutin dan baru boleh berhenti setelah dapat saran begitu dari dokter.
Kalau kamu bingung mau pap smear di mana, jangan khawatir karena #KamuTidakSendirian. Sobat ASK kenal banyak dokter dan klinik yang ramah remaja, terpercaya, dan enggak ribet yang bisa ngebantu kamu dapat prosedur pap smear. Buka langsung di Direktori Layanan kami 🙂
Sumber:
csp.nsw.gov.au/why-have-a-pap-test/do-i-need-a-pap-test/
mayoclinic.org/tests-procedures/pap-smear/basics/why-its-done/prc-20013038
womenshealth.gov/publications/our-publications/fact-sheet/pap-test.html
Sumber foto:
buzzfeed.com