DIlema pembalut sekali pakai
Sobat remaja, sudahkah kamu membaca artikel sebelumnya tentang kemana sampah bekas pembalut itu pergi? Apakah kamu merasa ngeri akan dampak terhadap lingkungan dan kesehatan kita dari besarnya limbah produk pembalut sekali pakai dan pengelolaannya yang kurang memadai? Masih minim dan buruknya manajemen sampah bekas pembalut menjadi isu yang akhir akhir ini vokal dibicarakan akibat efek jangka panjangnya terhadap lingkungan.
Di beberapa dekade terakhir, penggunaan pembalut maupun tampon sekali pakai terus meningkat, contohnya di Amerika Serikat dengan jumlah penggunaannya mencapai 19 juta buah setiap tahunnya. Mungkin sempat terlintas di pikiran Sobat Remaja bahwa pembalut sekali pakai merupakan pilihan paling praktis, namun apakah kalian tahu bahwa karena pembalut dibuang setelah satu kali digunakan, pembalut tersebut menciptakan sampah dalam jumlah besar, terakumulasi di tempat pembuangan sampah, memblokir sistem sanitasi saat dibuang ke toilet, dan melepaskan racun saat dibakar dengan cara yang salah (UNICEF, 2018).
Produsen pembalut sekali pakai sering mengklaim mudahnya penguraian alami suatu produk tanpa menunjukkan kondisi yang tepat (misalnya suhu, kelembaban) dan jangka waktu. Oleh karena itu, seringkali masih belum jelas apakah suatu produk 100% dapat terurai secara alami dan berapa lama serta dalam kondisi apa penguraian alami akan berlangsung. Hal ini membuat penguraian sampah pembalut sekali pakai tidak sepraktis penggunaannya, terlebih lagi dengan jumlah penggunaannya yang terhitung rutin setiap bulan. Jangan khawatir! Seperti peribahasa terkenal, banyak jalan menuju Roma, banyak pula alternatif yang tersedia sebagai cara untuk mengatasi masalah tersebut. Yuk simak langkah kecil yang dapat Sobat Remaja mulai untuk membantu mengurangi limbah pembalut sekali pakai!
Alternatif Untuk Kamu
Rata-rata perempuan menggunakan empat sampai lima pembalut sekali pakai dalam satu hari dan sekitar 20 buah setiap bulannya (CNN Indonesia, 2019). Mengutip dari laman sustaination.id, Sobat Remaja memiliki beberapa pilihan alternatif untuk mengurangi penggunaan produk menstruasi sekali pakai. Dua diantaranya yang populer adalah pembalut kain dan cawan menstruasi atau menstrual cup. Lalu, apa saja kelebihan dan kekurangannya?
Pembalut kain menjadi alternatif yang terbilang lebih nyaman bagi Sobat Remaja yang sebelumnya memakai pembalut sekali pakai karena cara pemakaian yang sama. Namun perlu diingat bahwa tidak seperti pembalut sekali pakai, pembalut kain perlu dicuci dan dikeringkan secara benar supaya bersih dan dapat dipakai kembali secara higienis dan aman. Pada umumnya, pembalut kain dapat terus digunakan selama kurang lebih satu tahun dan dengan demikian menghasilkan lebih sedikit limbah padat secara signifikan daripada pembalut maupun tampon sekali pakai. Namun untuk harga, pembalut kain mematok harga yang lebih tinggi dibandingkan harga pembalut sekali pakai dengan harga satuan mulai dari 30.000 Rupiah. Tak hanya itu, Sobat Remaja perlu mempertimbangkan untuk membeli beberapa buah pembalut kain sebagai cadangan dan pengganti di saat pembalut kain yang sedang kita pakai sudah tidak terasa nyaman untuk mencegah iritasi kulit dan kelamin. Jangan lupa pertimbangkan juga kenyamanan produk ya, Sobat Remaja!
Menstrual Cup, nah ini adalah alternatif lainnya Sobat! Menstrual Cup bisa jadi pilihan kamu untuk beralih dari pembalut sekali pakai. Berbeda dengan pembalut, cara kerja menstrual cup lebih mirip dengan tampon karena sama sama dimasukan ke dalam vagina. Lalu apa yang membedakan? Bila tampon didesain untuk menyerap cairan, menstrual cup diperuntukkan untuk menampungnya.
Menstrual cup terbuat dari silikon yang lembut sehingga tak hanya nyaman digunakan tetapi juga dapat digunakan dalam jangka panjang yang bisa mencapai 10 tahun. Untuk memiliki menstrual cup, Sobat Remaja perlu merogoh kocek lebih dalam yaitu sekitar 300.000 Rupiah, tergantung dengan tingkat kualitas dan ketahanannya. Mungkin bagi sebagian orang, akan kurang nyaman saat pertama kali memakainya. Utamanya, dalam menggunakan menstrual cup diperlukan waktu untuk menemukan produk yang paling nyaman karena ukuran serta bentuk menstrual cup yang beragam. Selain itu, produk ini memiliki aturan penggunaan dan pemeliharaan yang lebih perlu diperhatikan kebersihannya.. Sebelum dipakai, menstrual cup perlu dibersihkan dengan merendamnya di air yang telah dicampur dengan sabun khusus untuk alat kelamin atau dengan merendamnya dengan air mendidih selama 5-10 menit. Langkah ini sangat penting dilakukan untuk memastikan higienitas menstrual cup yang akan dipakai.
Pilihanmu Menyelamatkan Bumi
Setelah mengetahui kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh pembalut kain, maupun menstrual cup, Sobat Remaja dapat memilih produk mana yang lebih nyaman dipakai. Tak lupa juga dengan mempertimbangkan harga dan ketersediaan di lingkungan sekitar. Pembalut kain dengan kemudahan pemakaiannya, atau menstrual cup dengan daya tahannya yang mencapai 10 tahun?
Perlu diingat bahwa akses terhadap produk terkait menstruasi yang aman dan bermartabat merupakan kebutuhan mendasar bagi perempuan dan anak perempuan. Setiap perempuan berhak atas rasa aman dan nyaman selama menstruasi, tanpa rasa malu maupun kesulitan akan akses terhadap pembalut yang ingin digunakan. Memenuhi kebutuhan kebersihan semua remaja perempuan dan perempuan di sekitar kita, berarti mendukung hak asasi manusia, martabat, dan kesehatan masyarakat. Bersama Rutgers Indonesia, Sobat ASK mengajak kamu untuk mendukung hak dan akses kesehatan seksual dan reproduksi serta edukasi bagi setiap perempuan, termasuk hak untuk menikmati masa menstruasi dengan nyaman.
Yuk sama-sama lindungi diri dan bumi kita, karena Kamu Tidak Sendirian!
Sumber:
CNN Indonesia. (2019). Dari Pembalut Jadi Bumi yang Kian Tak Lestari. Retrieved 13 April
2022,from:
Sasetyaningtyas, D. (2018). 3 Alasan Berhenti Menggunakan Pembalut Sekali Pakai.
Retrieved 14 April 2022, from https://sustaination.id/stop-menggunakan-pembalut-sekali-pakai/
UNICEF. (2018). Guide to Menstrual Hygiene Materials. Retrieved 13 April 2022, from
` https://www.unicef.org/documents/guide-menstrual-hygiene-materials