Setidaknya minimal satu kali dalam perjalanan cinta umat manusia, pasti pernah terlibat dalam hubungan yang banyakan ributnya dibandingkan nyantainya.Memang sih, kalau kata orang dulu, berantem waktu pacaran ibarat bumbu dalam masakan. Variasi bumbu bikin masakan makin nikmat untuk disantap. Tapi, kalau kebanyakan bubuk cabe ya alamat bakal diare juga. Pacaran kebanyakan ributnya ya ujung-ujungnya bakal diare juga. Ehm, maksud mimin kalo pacaran keseringan berantem berarti hubungannya yang kurang sehat. Hehe.
Menjalin hubungan asmara dengan manusia lain (baca : pacaran) yang punya latar belakang kepribadian, lingkungan, dan jenis kelamin yang berbeda memang susah-susah gampang, Sobat Remaja. Dibutuhkan keterampilan khusus agar bisa menjalaninya dengan nyaman dan membuat hubungan langgeng seperti kisah cinta Pak Habibie dan Ibu Ainun. Menyenangkan memang, membayangkan hubungan yang awet dan bahagia sampai kakek-nenek. Tapi jalan menuju kondisi tersebut pasti banyak banget deh kerikil sandungannya. Belum lagi kalau Sobat Remaja dan pacar cek-cok melulu. Duh, mendaki gunung turuni lembah pokoknya. Impian untuk bersama selamanya bisa kerasa makin jauh dengan prosesnya yang sangat-sangat melelahkan.
Lalu, kenapa sih pasangan kekasih yang katanya saling mencintai bisa berantem? Robi (nama samaran), salah satu mahasiswa Universitas Negeri di Lampung berpendapat kalau pasangan yang sering berantem artinya kedua orang tersebut memang gak cocok jadi pasangan. Menurut mimin, pendapat Robi memang ada benarnya sih. Tapi, selain gak cocok, sebenarnya ada banyak faktor lho yang jadi penyebab ribut-ribut dalam pacaran. Mimin udah rangkum nih beberapa hal yang bisa memicu pertengkaran dalam rumah tangga. Eh, pacaran. Simak yuk!
Salah Satu atau Kedua Pasangan Curigaan
Hayo, siapa yang suka cek handphone pacar diem-diem? Cek handphone pacar ini salah satu tindakan yang menandakan kurangnya kepercayaan antar pasangan. Pacar kamu yang isi hpnya diintip pun pasti akan ngerasa sangat-sangat gak nyaman. Bagaimanapun, isi pesan Whatsapp kita yang gak penting-penting amat itu juga punya nilai privasi yang harus dihormati. Nyebelinnya lagi, pacar yang curigaan kadang gak berhenti di tindakan ngecek HP aja. Kadang, beberapa orang bahkan nekat untuk log in ke sosial media pasangan, ngeblock mutual friend lawan jenis pacar di twitter atau instagram, atau bahkan sengaja meminta orang lain ngedeketin pacar sendiri untuk sekedar ngetes kesetiaan pasangan.
Rasa curiga sama pacar itu memang penyakit banget, Sobat Remaja. Padahal, belum tentu pasangan yang banyak mutual friend lawan jenisnya itu genit. Belum tentu juga pasangan yang susah dihubungin itu lagi selingkuh. Positive thinking aja, mungkin do’i lagi sibuk main Among Us.
Banyak yang bilang kalau rasa percaya itu fondasi dalam hubungan. Mimin sepakat banget nih sama statement tersebut. Tingkat kepercayaan antar pasangan menyiratkan tingkat kematangan hubungan. Semakin Sobat Remaja percaya dengan pasangan, hubungan yang dijalani akan lebih menyenangkan. Sobat Remaja dan pacar akan sama-sama merasa dihargai, dan tujuan-tujuan dalam hubungan yang mau kalian capai pun pasti akan kerasa lebih mudah untuk dijalani dan dicapai.
Ribut Dulu, Menyelesaikan Masalah Kemudian
Menurut mimin, ribut adalah salah satu teknik komunikasi yang tidak efektif dalam penyelesaian masalah. Aktivitas ribut-ribut ini biasanya dilakukan sama pasangan yang menganut slogan Apapun Masalahnya, Cek-Cok Solusinya. Pertengkaran memang gak selamanya negatif. Lewat kegiatan ribut-ribut, Sobat Remaja bisa melatih kemampuan berdebat, ngetes kontrol emosi pasangan, sekaligus melatih kekuatan pita suara Sobat Remaja. Tapi sayangnya, ribut-ribut gak akan memberikan dampak positif terhadap penyelesaian masalah dalam hubungan. Hu hu.
John Gray dalam bukunya yang berjudul Men are from Mars, Woman are from Venus berpendapat kalau pertengkaran ialah unsur yang paling merusak dalam hubungan. Pasangan bukan hanya akan saling melukai perasaan masing-masing, tapi juga melukai hubungan itu sendiri. Makanya, alangkah baiknya permasalahan dalam hubungan dibicarakan dengan sudut pandang yang objektif. Sebisa mungkin bersikap jujur, apa adanya, terbuka dan saling menghargai satu sama lain. Intinya, komunikasi yang baik adalah kuncinya.
Nah, kalau pacar Sobat Remaja mulai mancing-mancing keributan, Sobat Remaja sebaiknya tetap kalem, tuntun pelan-pelan agar kalian bisa berdiskusi dengan pikiran yang jernih. Hindari ikut-ikutan bersikap emosional. Tapi, kalau ternyata selama ini Sobat Remaja yang lebih sering memulai pertengkaran, segeralah bertaubat. Hehe. Ribut-ribut bukan solusi dari masalah, yang ada malah nambah masalah.
Dadi wong ki sing solutip ngono lho yoo (Jadi orang itu yang solutif) – Bu Tedjo (Film Tilik)
Perlunya Rasa Hormat dalam Hubungan
Rasa hormat untuk pasangan berbeda kasusnya dengan hormat kita kepada guru, orang tua dan pejabat ya, Sobat Remaja. Hormat yang dimaksud bukan perasaan segan, takut, ataupun sikap meninggikan orang lain. Erich Fromm dalam bukunya yang berjudul The Art of Loving : Memaknai Hakikat Cinta, mendefinisikan rasa hormat kepada pasangan sebagai kemampuan untuk menerima pasangan apa adanya dan menyadari individualitasnya yang unik. Dalam berelasi dengan pasangan, kita perlu menyadari bahwa setiap orang perlu tumbuh dan berkembang demi dirinya dan dengan caranya sendiri.
Rasa Hormat ini penting banget diterapkan setiap pasangan agar bisa sama-sama produktif dan berkembang dalam hubungan. Sobat Remaja pasti mau dong, growing old sekaligus growing up bareng pasangan? Kalo mimin sih mau banget, hehe. Sayangnya, masih banyak nih pasangan remaja diluar sana yang belum menyadari pentingnya rasa hormat ke pasangan. Kadang, ada aja orang yang suka mengekang dan memaksa pacar untuk melakukan apapun yang mereka inginkan dengan alasan mereka tau apa yang terbaik untuk sang pacar. Tipe pacar yang begini biasanya banyak ngatur hidup pasangan, kemudian sering uring-uringan dan bikin keributan tiap keinginannya gak dipenuhi. Bukannya memberikan yang terbaik, mereka sebenarnya justru menghalangi hak pacarnya untuk tumbuh dengan bebas.
Oh ya, Sobat Remaja udah tau belum? Menurut Erich Fromm, rasa hormat ini adalah salah satu unsur dasar dalam cinta lho, selain perhatian, tanggungjawab, dan pengetahuan. Nah, kalau pacar Sobat Remaja belum punya rasa hormat ke diri Sobat Remaja, kira-kira cintanya beneran apa enggak ya?
Hehehehe. Nah, Sobat Remaja yang masih bingung dan mau konsultasi tentang hubungan dan cinta bisa nih curhat dengan kakak-kakak konselor di sobatask.id/service.
Penulis: Naili Rahmah
Editor: Restri & Dewi
Glosarium
Individualitas : keadaan atau sifat khusus sebagai individu; ciri-ciri yang dimiliki seseorang yang membedakannya dari orang lain; watak kepribadian
Sumber
kbbi.kemendikbud.go.id
Gray, John. 2019. Men are from Mars, Woman are from Venus : Buku Petunjuk Klasik untuk Memahami Hubungan Pria dan Wanita (Cetakan ke-32). Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
Fromm, Erich. 2019. The Art of Loving : Memaknai Hakikat Cinta (Cetakan ke-3). Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
Nisa, S. dan Sedjo, P. 2010. Konflik Pacaran Jarak Jauh pada Individu Dewasa Muda. Jurnal Psikologi. 3(2) : 134-140.