Bandung, Medan, dan Jombang – Yayasan Gemilang Sehat Indonesia (YGSI) melalui Program RHRN2 mengadakan Lokakarya Pendidikan Kesehatan Reproduksi dan Seksualitas (PKRS) untuk guru Sekolah Luar Biasa (SLB) pada tanggal 22 April di Bandung, 25 April di Medan, dan 6 Mei di Jombang. Kegiatan ini bertujuan memperluas akses PKRS bagi peserta didik SLB dan mendukung Riset Aksi Implementasi PKRS yang dilakukan oleh tim peneliti Pendidikan Khusus FIP UPI Bandung.
Pada tahun 2022, YGSI telah melakukan penggalian nilai (values exploration/VE) untuk memetakan nilai-nilai yang mendasari sikap guru terkait Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR). Hasil dari VE tersebut digunakan sebagai dasar untuk meningkatkan kapasitas guru dalam implementasi PKRS di SLB sepanjang tahun 2022 dan 2023. Lokakarya tahun 2024 ini bertujuan untuk mengevaluasi perkembangan nilai-nilai yang mendasari sikap guru terhadap isu-isu terkait HKSR, guna mengembangkan program yang lebih tepat sasaran.
Lokakarya ini diikuti oleh 25 guru dari 7 SLB yang tersebar di Bandung, Medan, dan Jombang. Kegiatan dibagi menjadi dua sesi utama: Sesi VCAT dan Sesi Persiapan Implementasi Penelitian Uji Terbatas.
Sesi VCAT bertujuan untuk:
- Merefleksikan sikap guru terkait PKRS dan HKSR.
- Mengetahui perubahan nilai HKSR guru dibandingkan dengan hasil VE tahun 2022.
- Mengembangkan sikap positif guru terkait HKSR dalam penerapan PKRS di SLB dan dalam kerjasama dengan keluarga.
Sesi Sistematika Penelitian bertujuan untuk:
- Menyusun materi (modul ajar kesehatan reproduksi dan seksualitas) pada setiap mata pelajaran (agama, IPA, PPKn, PJOK, dan Progsus) yang siap diimplementasikan.
- Memahami metodologi penelitian (pendekatan integrasi dan kolaborasi), khususnya pada langkah-langkah pengambilan data, pengelolaan data, dan analisis data sebagai bahan laporan implementasi penelitian.
Lokakarya ini merupakan bagian dari komitmen YGSI untuk meningkatkan akses pendidikan kesehatan reproduksi dan seksualitas yang inklusif, serta memperkuat kapasitas guru SLB dalam mendukung hak kesehatan seksual dan reproduksi bagi peserta didik mereka.
