Apakah kamu pernah mendengar istilah sunat perempuan? Praktik ini sangat kontroversial dan sering kali memicu perdebatan di seluruh dunia. Sunat perempuan terjadi di banyak daerah di Indonesia, loh. Padahal, dampak dari sunat perempuan nggak main-main untuk kesehatan. Sunat perempuan atau yang dikenal juga dengan istilah Female Genital Mutilation adalah pengangkatan sebagian atau seluruh bagian genital eksternal perempuan untuk alasan budaya, agama, atau tradisi.
Dalam artikel ini, kita akan menggali berbagai resiko dan dampak dari sunat perempuan, serta pentingnya pemahaman remaja terhadap isu ini.
Apa Itu Sunat Perempuan?
Menurut WHO, sunat perempuan adalah semua prosedur melibatkan pemotongan, pengangkatan, atau pengubahan pada organ genital eksternal perempuan, seperti klitoris dan labia. Tujuan dari praktik ini bervariasi, termasuk kontrol seksualitas, menjaga tradisi, dan bahkan keyakinan bahwa sunat perempuan memiliki manfaat kesehatan tertentu, meskipun klaim ini tidak memiliki dasar ilmiah yang kuat.
WHO telah mengakui sunat perempuan sebagai pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) terhadap anak dan perempuan. Lebih dari 200 juta anak perempuan dan perempuan yang hidup saat ini telah menjadi sasaran praktik tersebut dan lebih dari 3 juta anak perempuan diperkirakan berisiko merasakan sunat perempuan setiap tahunnya. Oleh karena itu, sunat perempuan menjadi masalah global.
Alih-alih memberikan manfaat kesehatan, sunat perempuan justru memberikan efek resiko kesehatan dan mengambil hak-hak perempuan. Apa saja risiko dan dampak sunat perempuan? Yuk, disimak!
Risiko dan Dampak Medis
- Komplikasi Medis
Sunat perempuan dapat menyebabkan pendarahan, infeksi kronis, jaringan kelamin terpotong, pembengkakan, keloid, masalah buang air kecil, HIV bahkan kematian.
- Rasa Sakit dan Trauma Emosional
Proses sunat yang tidak menggunakan anestesi dapat menyebabkan rasa sakit fisik yang intens. Rasa sakit bisa menjadi peristiwa traumatis. Dalam jangka panjang, sunat perempuan dapat menyebabkan stres pasca-trauma (PTSD), gangguan kecemasan, depresi dan keluhan lainnya.
- Gangguan Fungsi Seksual
Sunat perempuan dapat mengakibatkan gangguan fungsi seksual dan mereduksi kemampuan mencapai orgasme. Lebih spesifik, praktik ini mempengaruhi kepuasan seksual perempuan, menyebabkan nyeri saat berhubungan seks, kesulitan penetrasi, dan penurunan jumlah produksi pelumas alami
- Komplikasi Saat Melahirkan
Tindakan sunat perempuan dapat menyebabkan komplikasi sehingga mempersulit proses persalinan. Sunat perempuan berhubungan dengan peningkatan risiko operasi caesar, pendarahan nifas, dan robekan.
Dampak Sosial dan Budaya
- Pelanggengan Tradisi Berbahaya
Meskipun dianggap sebagai tradisi dalam beberapa budaya, sunat perempuan seharusnya dievaluasi kembali karena dampak kesehatan yang serius dan unsur hak asasi manusia yang harus diperhatikan didalamnya.
- Ketidaksetaraan Gender
Sunat perempuan sering kali merupakan perwujudan dari ketidaksetaraan gender dan upaya untuk mengendalikan seksualitas perempuan, yang pada akhirnya merampas hak perempuan atas tubuh dan keputusan pribadinya.
Pelibatan Remaja untuk Menghentikan Praktik Sunat Perempuan
Sunat perempuan adalah isu yang memerlukan kerja sama dari berbagai pihak. Sebagai remaja, kamu juga bisa ikut andil dalam menghapus praktik sunat perempuan nih.
Di sini, remaja dibekali dengan informasi yang akurat tentang HKSR sehingga kamu dapat memahami hak-hak dan risiko dan dampak kesehatan seksual reproduksi secara menyeluruh. Kamu juga bisa terlibat dalam promosi HKSR pada teman sebaya, keluarga, komunitas, dan masyarakat umum.
Remaja perlu menyadari bahwa setiap individu berhak atas integritas fisik dan keputusan pribadi sehingga akhirnya kamu dan teman-temanmu paham bahwa sunat perempuan yang dilakukan tanpa persetujuan adalah pelanggaran hak asasi manusia.
Sunat perempuan adalah isu serius yang melibatkan risiko kesehatan dan pelanggaran hak asasi manusia. Sebagai remaja, kamu memiliki peran penting dalam mengubah pandangan masyarakat terhadap praktik ini melalui pengetahuan, kesadaran, dan dukungan terhadap hak asasi manusia. Oleh karena itu, dengan memahami isu ini, kamu dapat berkontribusi pada perubahan positif menuju penghapusan sunat perempuan.