Umat manusia telah berhasil mengirim manusia ke bulan, menyembuhkan jutaan penyakit, dan menemukan ribuan galaksi di alam semesta. Namun, umat manusia belum menemukan resep mujarab untuk move on dengan cepat, tuntas, dan efektif.
Akan tetapi, tujuh langkah ini kira-kira bisa memberi panduan, apa yang JANGAN kamu lakukan kalau kamu mau move on.
Jangan Menyangkal Rasa Sakit
Iya, kamu patah hati. Iya, rasanya enggak enak. Tapi, jangan hindari rasa sakit itu. Jangan cari pelampiasan di hal-hal lain hanya agar kamu tidak merasa sakit hati. Enggak ada yang mau bersedih terlalu lama dan galau terlalu lama, tapi kalau kamu tidak membiarkan dirimu sendiri berduka, kamu malah menghindari masalah.
Yang lebih penting lagi, jangan salahkan semuanya pada dirimu sendiri. Terima itu dan lanjutkan hidupmu. Omong-omong soal salah…
Jangan Cari Kesalahan di Semua Orang
“Kenapa kalian putus? Karena dia selingkuh, dan itu salah dia yang kegatelan dan selingkuhannya yang enggak menghormati kamu. Kenapa dia selingkuh? Karena kamu kurang cantik dan kamu kurang perhatian.”
Coba, perhatikan. Apakah siklus yang kami tulis di atas terdengar sehat? Kalau kamu mulai menyalahkan pasanganmu, akhirnya kamu akan menyalahkan dirimu sendiri. Daripada cari kesalahan, mending kamu kuatkan diri dengan pemikiran-pemikiran yang lebih netral. Misalnya, “Kami emang bukan jodoh saja” atau “Mungkin memang belum waktunya”.
Jangan Meromantisir Hubungan yang Bermasalah
Pasti ada alasan kenapa kalian putus. Pasti ada masalah atau persoalan kecil yang menumpuk, tapi baru kamu sadari belakangan.
Jangan berpikir “Aduh, dia kan pacar yang udah pas banget buat aku, dia kan udah sempurna.” Kalau dia sempurna, kalau dia beneran jodohmu, kalau dia memang sudah 100% pas denganmu, kalian enggak akan putus. Fakta bahwa kalian berpisah menunjukkan bahwa hubungan itu bermasalah. Pandang persoalan ini dengan obyektif dan dengan kepala dingin, jangan meromantisir semuanya.
Dan omong-omong soal kepala dingin…
Jangan Drama
Jangan post foto kamu menangis di Instagram dengan caption galau yang diambil dari lagu Bruno Mars. Jangan bilang ke temanmu kalau kamu mau minum Baygon karena hidup ini percuma bila tanpa cintanya. Jangan berkoar-koar ke semua orang bahwa kamu akan jadi jomblo selamanya karena apalah guna hidup tanpa cinta.
Biasa saja. Masa depanmu masih panjang dan masih banyak hal-hal menyenangkan yang bisa kamu lakukan dengan dirimu sendiri dan dengan orang yang nanti bersamamu.
Jangan Lupa Mencari Tahu Kenapa Kalian Putus
Tentu, ini bukan alasan bagimu untuk mencari-cari kesalahan orang (baca poin kedua). Tapi, kamu memang harus mengevaluasi kenapa hubunganmu gagal.
Apakah kalian tidak memberi waktu pada satu sama lain? Apakah dia terlalu cemburuan? Atau jangan-jangan, apakah kalian putus karena dia melakukan kekerasan dalam pacaran dan kamu sudah tidak tahan? Kenapa kesalahan itu bisa terjadi?
Dengan mengetahui masalah dan menyelesaikan masalah, kamu tidak akan mengulangi kesalahan yang sama di masa depan. Tapi, ada hal-hal tertentu yang memang tidak bisa kamu kendalikan. Jadi ingat, jangan salahkan dirimu sendiri. Introspeksi bukan berarti harus membenci diri sendiri atau orang lain.
Jangan Cari Pelampiasan yang Tidak Baik
Jangan cari seribu teman jalan yang cuma dijadikan mainan dan pelampiasan. Jangan belanja macam-macam supaya kamu merasa senang terus dan enggak galau. Jangan menghambur-hamburkan uang hanya untuk menghindari rasa patah hati. Dan jangan, jangan, jangan malah berpaling ke alkohol dan obat-obatan yang bikin kamu ketergantungan. Patah hati bukan alasan bagimu untuk merusak masa depanmu sendiri.
Jangan Terburu-buru Move On
Move on itu proses yang alamiah dan akan terjadi sendiri. Jangan ditahan dan dihalang-halangi, tapi tidak usah tergesa-gesa juga. Mulai ketemu teman-temanmu, kalau mereka ada kenalan yang kebetulan jomblo dan menarik, coba berkenalan (tapi ingat poin keenam). Yang lebih penting lagi, cari tahu apa yang mau kamu lakukan dengan hidupmu.
Patah hati bisa jadi langkah pertama untuk masa depan yang lebih indah kok. Good luck!
