SobatASK, apa yang terbesit di pikiranmu ketika mendengar konsep ‘Kesetaraan Gender’?
Selama ini, kesetaraan gender sering kali hanya diidentikan sebagai isu perjuangan hak-hak perempuan. Memang benar bahwa perempuan telah lama menghadapi ketidakadilan dalam berbagai aspek, mulai dari pendidikan hingga pekerjaan. Namun, tahukah kamu? Kesetaraan gender sebenarnya tentang menciptakan keseimbangan antara semua gender loh..
Yuk kita bedah!
Awalnya, kesetaraan gender sering dianggap isu perempuan karena banyak gerakan awalnya fokus pada memperjuangkan hak-hak perempuan, seperti akses pendidikan, pekerjaan, dan hak pilih. Ini bikin kesetaraan gender terlihat kayak perjuangan sepihak, padahal faktanya, kesetaraan gender nggak cuma buat perempuan, tapi juga laki-laki.
Kesetaraan Gender Bukanlah Persaingan..
Banyak banget pemahaman yang salah soal kesetaraan gender yang masih beredar di masyarakat. Salah satu yang sering kita dengar adalah anggapan bahwa kesetaraan gender berarti “perempuan harus lebih kuat dari laki-laki” atau “laki-laki jadi nggak boleh punya peran penting.” Selain itu, ada juga anggapan bahwa kalau kita memperjuangkan kesetaraan gender, laki-laki akan kehilangan posisinya di keluarga atau masyarakat. Duh, salah besar kan, SobatASK?
Kesetaraan gender bukan soal saling bersaing atau mengalahkan satu sama lain, tapi lebih kepada bagaimana kita semua—laki-laki, perempuan, maupun gender lainnya—punya hak dan kesempatan yang sama dalam berbagai aspek kehidupan. Jadi, bukan tentang siapa yang lebih berkuasa, melainkan bagaimana kita bisa menciptakan peran yang setara dan berkeadilan. Bayangin, dengan kesetaraan gender, kita bisa saling berbagi tanggung jawab di rumah, saling mendukung di tempat kerja, dan memastikan bahwa setiap orang punya kesempatan yang sama untuk berkembang. Kesetaraan gender itu bukan ancaman, tapi jalan buat kita semua hidup dengan lebih adil dan nyaman.
Dampak Positif Kesetaraan Gender untuk Kehidupan Laki-laki
Kesetaraan gender nggak cuma menguntungkan perempuan, tapi laki-laki juga bisa dapet banyak manfaat, lho! Contohnya, di rumah tangga, dengan adanya pembagian peran yang lebih adil, laki-laki nggak lagi dibebani ekspektasi buat jadi satu-satunya pencari nafkah. Dengan berbagi tanggung jawab dengan pasangan, beban finansial bisa lebih ringan, dan laki-laki juga punya kesempatan lebih banyak untuk berkontribusi dalam urusan domestik tanpa stigma negatif. Harapannya, setiap anggota keluarga punya relasi yang berimbang dan sense of belonging nih sama urusan rumah. Dengan begitu, semua bisa berkembang baik itu di dalam maupun di luar rumah!
Kesetaraan gender juga ngasih ruang buat laki-laki lebih bebas mengekspresikan diri dan perasaannya tanpa harus terjebak dalam stereotype “harus selalu kuat.” Dalam masyarakat, laki-laki sering dipaksa untuk menekan emosi, karena dianggap nggak “macho” kalau terlalu banyak menunjukkan perasaan. Namun, dengan kesetaraan gender, norma-norma itu mulai berubah. Laki-laki jadi punya ruang untuk menjadi manusia seutuhnya yang bisa merasa sedih, takut, atau cemas, tanpa khawatir dihakimi. Ini penting banget buat kesehatan mental, karena laki-laki juga butuh ruang untuk berbicara dan didengar.
SobatASK, kesetaraan gender membantu mendekonstruksi ekspektasi sosial yang selama ini menekan laki-laki untuk selalu tampil “sempurna” seperti harus kaya, sukses, dan jadi pemimpin agar bisa dihargai. Dalam masyarakat yang lebih setara, laki-laki nggak lagi dinilai dari pencapaian material atau status sosial semata. Ini membuka kesempatan buat laki-laki menjalani hidup yang lebih autentik, tanpa harus terus-menerus berlomba mencapai standar yang nggak realistis. Kamu nggak lagi harus merasa gagal jika belum punya semua itu, karena nilai dirimu nggak lagi diukur dari kekayaan atau jabatan, melainkan dari siapa kamu sebenarnya dan bagaimana kamu berkontribusi pada lingkunganmu. Kesetaraan gender memungkinkan kita untuk hidup bebas dari tekanan sosial ini.
Kesetaraan Gender untuk Semua
Kesetaraan gender itu sebenarnya tentang memberikan dan kesempatan yang sama kepada semua orang, tanpa peduli gendernya. Bukan soal menyamakan laki-laki dan perempuan dalam segala hal, tapi lebih kepada memastikan bahwa setiap orang punya akses yang adil terhadap hak, sumber daya, dan peluang. Harapannya, nggak ada lagi diskriminasi atau pembatasan hanya karena kita perempuan atau laki-laki.
Inti dari kesetaraan gender adalah kolaborasi. Laki-laki dan perempuan bisa bekerja sama tanpa dibebani peran gender tradisional yang kaku. Kesetaraan gender memungkinkan semua orang, tanpa terkecuali, untuk meraih potensi maksimalnya dan hidup sesuai pilihan dan kapasitas diri masing-masing. Dengan begitu, baik di rumah, sekolah, atau tempat kerja, kita bisa saling mendukung untuk tumbuh dan berdaya, tanpa ada yang merasa lebih rendah atau lebih tinggi hanya karena gender.
Nah itu dia SobatASK,
Menjadikan kesetaraan gender sebagai isu perempuan saja bisa membatasi pemahaman kita tentang apa yang sebenarnya diperlukan untuk menciptakan dunia yang lebih adil. Laki-laki juga perlu terlibat dalam perjuangan ini, tidak hanya sebagai sekadar pendukung, tapi juga sebagai pihak yang ikut mendobrak stereotip gender yang mengekang semua orang. Kamu bisa mulai dengan menciptakan lingkungan pertemanan yang sehat, yang tidak mengkotak-kotakan teman-temanmu dalam peran gender yang sempit.