Rutgers WPF Indonesia mendukung anak muda Indonesia untuk menjadi pemimpin masa depan, dan mendorong mereka untuk memiliki kesempatan dalam pendidikan yang adil dan sejahtera pada masa pertumbuhannya. Dalam mencapai upaya tersebut, seringkali anak muda menghadapi berbagai tantangan dan hambatan, seperti, kehamilan remaja, HIV/AIDS, dan kekerasan seksual berbasis gender. Tantangan ini menghambat anak muda mencapai kondisi sehat, percaya diri, tumbuh sebagai remaja yang memiliki kebebasan berpikir, mengemukakan pendapat termasuk ruang untuk mengekspresikan diri.
Sebagai upaya untuk memberikan ruang apresiasi kepada anak muda untuk mendorong mereka meraih harapan di masa yang akan datang, sejak tahun 2010, RutgersWPF Indonesia telah menjadi National Concept Owner (NCO) program Dance4Life di Indonesia — di mana merupakan gerakan global yang telah dilaksanakan di lebih dari 30 negara. https://dance4life.com/
Melalui metode Journey4Life, Dance4Life menghadirkan pendidikan seksualitas yang komprehensif melalui model pemberdayaan (empowerment model) untuk anak muda berusia 13 – 19 tahun. Proses pemberian informasi yang komprehensif dilakukan melalui metode reflektif dengan berlandaskan pembelajaran berbasis pengalaman (experiential learning). Metode ini mengizinkan para peserta melakukan berbagai aktivitas yang unik, kreatif, dan menyenangkan yang menggambarkan situasi anak muda dan dapat direfleksikan dengan kondisi atau pengalaman masing-masing individu.
Melalui pengetahuan dan keterampilan yang diberikan dalam program Dance4Life, anak muda diharapkan dapat membangun kepercayaan diri dalam menentukan sikap dan perilaku hidup sehat, saling menghargai perbedaan dan persamaan, serta kematangan emosi yang membekali mereka menjadi pemimpin masa depan.
Sejak 2016 sampai sekarang, implementasi Dance4Life di Indonesia telah memberikan edukasi isu HKSR yang komprehensif ke lebih dari 15.000 anak muda dengan dukungan dari PKBI Lampung, Yayasan Pelita Ilmu, PKBI DKI Jakarta, PMI Kota Jakarta Timur, PKBI Bali, dan bekerja sama dengan 87 sekolah di daerah tersebut. Metode Journey4Life menggunakan experiential learning dalam proses pembelajarannya, di mana anak muda melakukan berbagai aktivitas yang dimaksudkan untuk menyadarkan mereka tentang pentingnya berperilaku sehat, dengan nilai pemberdayaan dan kepemimpinan. Dengan difasilitasi oleh fasilitator yang dapat menjadi teladan (Champions4Life), anak muda sebagai agen perubahan (yang dikenal dengan Agent4Change) dibawa dalam perjalanan hidup mereka (Journey4Life) dengan melalui 5 tahapan:
- Tahapan pertama – Undangan Bertransformasi, bertujuan untuk menginspirasi anak muda untuk bertransformasi dalam berperilaku sehat dan menghindari perilaku berisiko yang dapat menghambat mereka untuk mencapai mimpinya.
- Tahapan kedua – AKU, bertujuan untuk membantu anak muda mengenal dan memahami dirinya sendiri (terutama saat mereka mengalami pubertas) sehingga mereka dapat mengahrgai dirinya sendiri untuk kepentingan membangun kepercayaan diri dan berempati terhadap orang lain.
- Tahapan ketiga – AKU & KAMU, bertujuan untuk membantu anak muda membangun relasi sehat dengan orang-orang di sekitarnya, menghargai perbedaan dan persamaan, mampu menempatkan diri dalam ikatan antara dirinya dan orang diluar dirinya, termasuk membangun empati dan simpati yang benar dan tepat.
- Tahapan keempat – AKU & MASYARAKAT, bertujuan untuk membantu anak muda memetakan norma sosial yang berkaitan dengan stereotip gender yang berlaku di masyarakat, sehingga mereka sadar akan perannya untuk berkontribusi dalam kehidupan bermasyarakat yang lebih setara, tenggang rasa, dan berkontribusi positif terhadap perubahan social untuk kesejahteraan masyarakat.
- Tahapan kelima – Merayakan Transformasi, bertujuan untuk melatih kemampuan kepemimpinan anak muda sekaligus memberikan kesempatan untuk mengimplementasikan pengetahuan yang telah didapatkannya dalam perjalanan Journey4Life.
Wilayah kerja
- Bandar Lampung di Provinsi Lampung
- Jakarta Timur dan Jakarta Barat di Provinsi DKI Jakarta
- Semarang di Provinsi Jawa Tengah
- Denpasar di Provinsi Bali
- Jayapura di Provinsi Papua
Capaian program
Sejak tahun 2016 – sekarang, Dance4Life berhasil bekerja sama dengan:
- 87 sekolah mulai dari SMP, SMA, SMK, dan MA
- 578 anak muda sebagai fasilitator
- 15,334 murid di sekolah mendapatkan edukasi komprehensif terkait seksualitas dan kesehatan reproduksi
Mitra kerja
PKBI Lampung, PKBI DKI Jakarta, Yayasan Pelita Ilmu, PMI Cab. Kota Jakarta Timur, PKBI Jawa Tengah, PKBI Bali, dan Independent Youth Forum Papua (IYFP).
Laporan Program Dance4Life
Sedang dalam penyusunan