“ Mengeksplorasi norma berbahaya di balik SRHR dan menggunakan lensa hak asasi manusia dan gender, kita dapat menganalisis semua dinamika kekuasaan yang terlibat. Pendekatan transformatif gender ini sangat penting untuk advokasi SRHR dan panduan ini dapat menjadi alat yang kuat dan jelas untuk memajukan advokasi kami untuk masalah SRHR.”
-Jackson Chekweko, Direktur Eksekutif Uganda Reproductive Health
Kita tahu bahwa kesetaraan gender dan pencapaian Sexual and Reproductive Health and Rights — SRHR (hak dan kesehatan seksual dan reproduksi) terkait erat. Misalnya, penelitian menunjukkan bahwa Comprehensive Sexual Education — CSE (pendidikan seksualitas komprehensif) lima kali lebih mungkin untuk berhasil dalam mencegah kehamilan yang tidak diinginkan dan infeksi menular seksual ketika memberi perhatian eksplisit terhadap topik gender dan kekuasaan1 . Oleh karena itu, dengan mengadvokasi SRHR yang juga membahas akar penyebab ketidaksetaraan gender, kita dapat mempromosikan perubahan atau penerapan kebijakan yang lebih inklusif.
Modul ini dikembangkan untuk para advokat SRHR yang ingin memperkuat kerja advokasi mereka di bidang gender dan relasi kuasa. Hal ini berfokus pada bagaimana kerja advokasi terkait SRHR dapat dibuat lebih transformatif gender. Dengan demikian memberikan kontribusi pada kesetaraan gender sebagai tambahan untuk mencapai hasil SRHR yang diinginkan. Langkah praktis telah disiapkan untuk menerapkan pendekatan transformatif gender terhadap advokasi SRHR.
Modul ini adalah modul yang berdiri sendiri, yang dapat digunakan tanpa menerapkan modul lain, meskipun kami merekomendasikan beberapa kegiatan klarifikasi nilai dari Modul 1 sebagai titik awal yang baik untuk sebuah pelatihan tentang GTA dan advokasi.